Metro, Buana Informasi TV – Makam IJ, korban duel maut yang terjadi di Kelurahan Margorejo, Kecamatan Metro Selatan, Metro, pada Senin (8/7) lalu dibongkar petugas kepolisian, Jumat (12/7).
Indra Jaya atau IJ tewas saat terlibat perkelahian dengan Rudi Hartono alias RH.
Kapolres Metro melalui Kasat Reskrim Polres Metro, Iptu Rosali mengungkapkan, autopsi korban dilakukan demi memenuhi unsur penyidikan.
Tak hanya itu, lanjut Kasat, autopsi korban demi memberikan kepastian hukum terkait penyebab kematian IJ
“Saya mewakili Kapolres, dalam hal ini kami untuk memenuhi unsur dari penyidikan, harus ada somasi atau autopsi dari korban penganiayaan sehingga meninggal dunia,” kata dia saat ditemui awak media di TPU Mulyojati, Kecamatan Metro Barat, Metro.
Ia menyebut, proses autopsi telah berjalan sejak pukul 07.00 WIB kemarin.
Pada sisi lain Polres Metro juga sedang menunggu hasil autopsi dari Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polda Lampung.
“Untuk hasilnya kita nanti menunggu dari Rumah Sakit Bhayangkara, karena nanti akan disimpulkan hasil autopsinya,” ujarnya.
Ia menambahkan, proses pembongkaran makam korban disambut baik pihak keluarga korban.
“Untuk proses penggalian ini, respons dari pihak keluarga sangat baik dan setuju,” tuturnya.
“Mereka juga mendukung agar proses penyelidikan mendapatkan kepastian hukum,” tambahnya.
Iptu Rosali juga menjelaskan, tersangka yang mengakibatkan korban Indra Jaya meninggal dunia kini telah diamankan di Polda Lampung.
“Untuk penetapan tersangka (Rudi Hartono) sudah, dan sudah kita amankan di Mapolda Lampung,” kata Kasat.
Kasat menambahkan, pembongkaran makam dan autopsi korban demi mencari penyebab kematian korban secara pasti.
Pihaknya juga telah memeriksa sebanyak lima orang saksi terkait dengan perkara yang memakan korban meninggal tersebut.
“Kita akan mencari penyebab dari kematian tersebut, apakah dari hal yang lainnya. nanti akan kita sertakan pada hasil autopsi,” paparnya.
“Untuk hasilnya kita menunggu saja dari Bhayangkara, dan sebanyak lima saksi sudah kita periksa sampai saat ini,” pungkasnya.
Sementara Ketua RT 19, RW 05, Kelurahan Mulyojati, Aan, mengaku telah mendapatkan informasi pembongkaran makam sejak Kamis (11/7) lalu.
“Tendanya dari tadi pagi (kemarin) saya lihat sudah ada,” kata dia.
Menurutnya, korban duel maut yang dimakamkan di TPU Mulyojati, Kelurahan Mulyojati, Kecamatan Metro Barat, Metro, bukan merupakan warga setempat.
“Gak tau kalo mau dimakamin di situ, gak tau yang minta dimakamin di situ,” ujar dia.
“Karena mekanismenya kalo mau dimakamin di sini setahu saya dilihat dulu dia warga mana. Jadi (korban) dimakamin di sini informasinya banyak keluarganya di 16B,” paparnya.
Aan mengatakan dirinya kurang mengetahui keseharian almarhum semasa hidupnya.
“Saya gak tahu kesehariannya seperti apa. Informasinya korban ini orang Sukadamai, Lampung Selatan, kalau pekerjaannya setahu saya sopir mikrolet,” tukasnya. (**/red)