Lampung, buanainformasi.tv - Nasib malang menimpa Siti Aisah (19) warga Desa Toto Katon Kecamatan Batu Putih Kabupaten Tulang Bawang Barat, di usianya yang masih muda ia harus menderita penyakit berupa benjolan besar di paha kirinya.
Selama hampir 2 tahun Siti Aisah harus merasakan sakit yang ia derita, kian hari benjolan itu semakin membesar dan tidak kunjung sembuh, tidak sampai disitu, alih - alih merasakan sakit aisah juga harus menanggung pikiran akibat terkendala biaya pengobatan.
Menurut Aisah, ia menderita penyakit tersebut pada usia 17 tahun pada saat masih bekerja di jakarta, pada saat itu ia merasakan nyeri di paha sebelah kirinya, ia menyangka sakit yang di alaminya hanya sebatas terkilir atau kecapean saja.
Aisah menjelaskan, namun sakit yang ia rasakan setiap harinya semakin terasa dan tidak kunjung sembuh, sampai pada akhirnya terdapat benjolan kecil di paha kirinya itu.
Melihat benjolan itu, Aisah pun akhirnya memutuskan untuk berhenti bekerja dan pulan kekampung halamannya untuk melaporkan ke kedua orang tuanya, stelah itu ia di larikan kerumah sakit Bandar Asyifa melakukan tindakan Operasi.
Lanjutnya, setelah itu dirinya disarankan untuk di rujuk ke RS Abdul Muluk, setelah menemui dokter ia di sarankan untuk di lakukan tindakan namun tidak di tanggung oleh BPJS.
Mengetahui hal itu ia dan kedua orang tuanya memutuskan untuk kembali pulang dikarenakan terkendala oleh biaya hingga pada akhirnya benjolan tersebut pun pecah dan mengeluarkan banyak darah lalu di larikan ke RS Ahmad Yani dan setelah itu bertemu relawan Komunitas Indpenden Mutiara Lampung akhirnya ia di bawa ke RS Urip Sumoharjo.
"Dokter menyarankan untuk operasi tetapi dokter harus merujuk ke luar daerah karena dokter tersebut tidak sangup dan sekarang benjolan saya kembali pecah dan mengeluarkan darah seperti dahulu dan saya sangat butuh banyak dana untuk pergi keluar daerah tersebut agar supaya saya bisa di oprasi dan bisa sembuh seperti sedia kala", harapnya. (Red)