Tanggamus, Buana Informasi TV – Polres Tanggamus menggelar apel kesiapsiagaan untuk menghadapi potensi bencana alam, Jumat (8/3/2024).
Apel bertujuan agar para anggota Polres Tanggamus selalu siap menghadapi segala situasi darurat.
Kapolres Tanggamus AKBP Rinaldo Aser mengatakan, personelnya harus bisa mengantisipasi bencana dengan cepat dan efisien.
Kapolres turut mencoba beberapa peralatan yang digunakan untuk mengantisipasi bencana.
Peralatan tersebut, antara lain, perahu karet, peralatan penyelamatan, pemotong kayu, tenda, dan alat komunikasi.
Ia menuturkan pentingnya menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat, terlebih pada saat menghadapi bencana alam seperti longsor dan banjir.
“Melalui apel ini, kita bersama-sama meningkatkan kesiapsiagaan dan kapasitas menghadapi berbagai potensi bencana yang mungkin terjadi di wilayah Tanggamus,” kata Rinaldo Aser.
Dia memastikan anggota Polres Tanggamus dapat bergerak cepat dan efektif dalam memberikan pertolongan ketika terjadi bencana alam.
“Kita sama-sama berdoa jangan sampai terjadi bencana. Tetapi jika memang terjadi (bencana), personel maupun peralatan itu harus siap,” ujarnya.
Dia berharap para personelnya bisa berkoordinasi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak.
Hal itu karena dalam melakukan antisipasi bencana, cukup banyak organisasi kemanusiaan, relawan, dan instansi terkait yang turun langsung ke lapangan.
“Dengan kerja sama dan koordinasi yang baik dengan berbagai pihak, diharapkan dapat mengurangi dampak bencana serta melindungi keselamatan dan keamanan masyarakat secara lebih efektif,” ucapnya.
Ia juga meminta agar dapat bersama-sama melakukan pencegahan serta mitigasi bencana di Kabupaten Tanggamus.
Hal itu juga dilakukan agar masyarakat lebih siap lagi dalam menghadapi situasi darurat yang bisa datang kapan saja.
Di Tanggamus memang terdapat beberapa titik rawan bencana.
Beberapa waktu lalu Kecamatan Pematang Sawa diterjang banjir.
Akibat banjir, satu jembatan di Pekon Betung, Kecamatan Pematang Sawa rusak berat sehingga tidak bisa digunakan lagi.
Namun, masyarakat berinisiatif memperbaiki jembatan secara mandiri.
Di Kecamatan Semaka juga sempat terjadi banjir dan tanah longsor di beberapa titik.
Banyak warga yang menelan kerugian akibat rumah dan barang-barang miliknya rusak terendam air.
Arus lalu lintas juga sempat terhambat selama berjam-jam akibat material longsor yang menutupi seluruh badan jalan. (**/red)