Nasional, buanainformasi.tv - Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terus mendorong pembangunan BTS 4G di wilayah Indonesia. Direktur Infrastruktur BAKTI Kominfo Danny Januar Ismawan menyampaikan saat ini pihaknya tengah menggenjot pembangunan BTS 4G di wilayah Papua dan sekitarnya.
"Dari total 5.618 BTS 4G yang telah kami kontrak, itu sebanyak 3.083 BTS 4G berada di wilayah Papua artinya lebih dari 50% bahkan hampir 100% fokus pembangunan pemerintah adalah di wilayah Papua. Saat ini dari total 3.083 yang telah dibangun itu kita harus mendorong optimisme meskipun lokasinya sulit ada kondisi keamanan dan lain sebagainya, kami BAKTI beserta rekan-rekan konsorsium telah berhasil mendirikan dan mengoperasikan sebanyak 2.841 BTS 4G," kata Danny dalam keterangannya, Selasa (27/2/2024).
Danny menegaskan pihaknya berkomitmen untuk menyelesaikan pembangunan BTS 4G pada tahun 2024. Hal ini sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo.
"Di tahun ini kami memiliki komitmen untuk menuntaskan menyelesaikan baik itu dalam konteks pembangunan dan juga operasional atau peningkatan kualitas layanan dari BTS-BTS yang telah kami bangun," sambungnya.
Sebelumnya, BAKTI Kominfo telah menggelar Rakor Pembangunan BTS 4G dan Infrastruktur Pendukungnya di wilayah Papua di sekitarnya Tahun 2024. Digelar di Vertu, Harmoni Hotel, rakor ini berlangsung pada 26-27 Februari 2024 dengan melibatkan pemerintah daerah dari 20 kabupaten dari 5 provinsi di wilayah Papua dan sekitarnya.
Dany mengatakan rakor tersebut membahas terkait 421 sisa lokasi target pembangunan BTS 4G di Papua.
"Karena 119 lokasi saat ini sudah berjalan dan kami memiliki keyakinan pada kuartal I akhir Maret 2024 sebanyak 119 lokasi bisa kita tuntaskan dan kita operasionalkan, artinya di hari ini kita fokus bagaimana menuntaskan sebanyak 421 lokasi dengan berbagai kendala dan juga hambatan yang sudah kami lakukan identifikasi," jelas Danny.
Lebih lanjut, Danny menjelaskan sekitar 17 dari total 602 lokasi pembangunan BTS 4G saat ini sudah mendapatkan dukungan pendampingan dari pihak Asisten Operasi TNI. Adapun pendampingan tersebut penting untuk memastikan proses penyelesaian pembangunan tidak terkendala.
"Namun termasuk tadi disampaikan Ibu Indah tidak hanya membangun tapi juga kita memastikan termasuk pemeliharaan, operasional kita juga mendapatkan dukungan," ucapnya.
Meski demikian, Danny menjelaskan tetap diperlukan dukungan rumusan strategi komunikasi ke masyarakat terutama dari Pemda. Hal ini dilakukan untuk melanjutkan pemeliharaan perangkat yang sudah diganti, baik karena pencurian maupun kerusakan.
"Untuk memastikan bahwa sarana ini dijaga oleh seluruh masyarakat di Indonesia, karena kalau seluruh upaya terus kami lakukan berkurang kuatir kita tidak lagi punya kemampuan untuk teruskan pembangunan ini dan tentu yang dirugikan masyarakat," jelasnya.
Danny pun menyampaikan pertimbangan solusi lain untuk penuntasan pembangunan BTS 4G. Salah satunya melalui substitusi dengan program Akses Internet BAKTI Kominfo untuk lokasi yang tidak memiliki BTS 4G, tetapi sudah ada sinyal dan daya listrik.
"Kami bisa substitusi atau lakukan pembangunan dengan program lainnya dengan akses internet, karena ada satu kondisi kami bangun di satu kampung tapi kok yang pakai hanya 3-4 orang kurang dari 10 orang ternyata setelah kami minta diinvestigasi kesatu, masyarakat disana butuhnya Handphone 4G. Kedua, daya belinya juga mungkin belum cukup baik jangankan untuk beli kuota atau pulsa, nah dengan kriteria wilayah seperti itu mungkin lebih baik kita sediakan akses internet gratis, jadi nanti BTS-BTS ini kita alihkan ke lokasi-lokasi yang populasinya memang cukup banyak, namun memang disitu tidak ada sama sekali layanan sinyal," ujarnya.
Danny menyampaikan pihaknya juga dapat berkolaborasi dengan Pemda melalui program penyediaan alat listrik solar panel. Menurutnya, sinergi ini dapat mendorong percepatan pembangunan akses internet.
"Sepertinya kita perlu duduk bersama apa layanan yang paling tepat untuk dibangun di masing-masing wilayah, karena di beberapa tempat setelah kita bangun BTS 4G, sepertinya masyarakat butuh waktu untuk memanfaatkan secara optimal dengan beberapa kendala yang perlu diselesaikan tentu tidak hanya BAKTI Kominfo dan Dinas Kominfo tapi juga dengan peran Dari bapak dan ibu semua," tuturnya.
Terkait warga yang menolak menghibahkan tanahnya, Danny mengatakan pihaknya sudah sering berkoordinasi dengan Pemda untuk melakukan sosialisasi ke warga tanpa meninggalkan permasalahan lanjutan.
"Mereka mengasumsikan ini kan BTS yang punya Telkomsel, misalnya. Dulu pembangunan BTS ini waktu tidak dibangun oleh pemerintah, masyarakat dapat ganti rugi dan itu yang bangun swasta, perusahaan. Tapi ini kan pemerintah, nah ini juga kami dorong peran bapak ibu di daerah untuk sosialisasikan bahwa ini program pemerintah kalau tidak dapat lahannya kami tidak bisa bangun disana," jelasnya. (**/red)