breaking news Baru

Dua Warga Meto Menjadi Korban Penyerangan OTK Karena Tak Mau Beri Uang

Metro, Buana Informasi TV - Dua warga menjadi korban penyerangan oleh orang tidak dikenal (OTK) di Jalan Way Pangubuan, Kelurahan Yosorejo, Kecamatan Metro Timur, Metro, Jumat (16/2/2024) lalu.

Salah satu korban penyerangan OTK bernama Arda Pratiwi mengatakan, penyerangan yang dilakukan oleh dua pemuda itu dilakukan saat dirinya sedang berjalan kaki dengan rekan prianya, Yonal, menuju indekos.

"Kejadiannya itu Jumat (16/2/2024) lalu sekitar pukul 22.30 WIB. Saat itu saya lagi berjalan kaki dengan rekan saya menuju rumah kos sepulang kerja," kata dia, Senin (19/2/2024).

Ia menjelaskan, kedua orang yang tidak dikenalnya itu tiba-tiba menghampirinya.

Seingatnya, para pelaku menggunakan motor matic.

"Seingat saya pakai motor matic, mereka dua orang. Dan saya dengan rekan saya tidak ada yang mengenalnya," tuturnya.

Arda mengatakan, kedua pelaku sempat meminta uang sebesar Rp 20 ribu.

"Mereka nanya alamat kami di mana, terus minta uang Rp 20 ribu, tapi gak kami kasih. Kemudian sempat cekcoklah di situ," tuturnya.

"Setelah itu salah satu dari mereka itu ambil batu dan mengeroyok rekan yang bersama saya yang bernama Yonal," tambahnya.

Saat pengeroyokan itu terjadi, Arda mengaku sempat berniat kabur.

Saat berlari itu ia dilempar batu oleh salah satu pelaku hingga mengenai lengan kirinya.

"Kemudian saya lari ke arah kosan untuk meminta tolong. Saat saya ke lokasi kejadian bersama teman kos saya, ternyata teman saya (Yonal) sudah tidak ada di lokasi," jelasnya.

Akibat dari kejadian itu, Arda mengalami luka memar di bagian lengan kirinya.

Sedangkan rekannya Yonal mengalami luka ringan di bagian punggung, dan kehilangan tas yang berisi telepon genggam dan dompet.

Wanita asal Mesuji itu meminta polisi agar segera meringkus para pelaku.

Ia telah melaporkan kejadian pengeroyokan itu ke Polres Metro dengan nomor laporan LP/B/55/1/2024/SPKT/POLRES METRO/POLDA LAMPUNG.

"Saya minta untuk segera ditangkap, terlebih bagi kami anak rantau, kami khawatirnya ke depannya akan ada lagi seperti ini," pungkasnya. (**/red)