Bandar Lampung, Buana Informasi TV - Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi, meninjau Pasar Panjang dan gudang Bulog menyikapi perkembangan harga beras yang tengah melonjak pada beberapa minggu terakhir, Jumat (16/2).
"Hari ini saya lihat ke pasar-pasar tradisional menyikapi ketersediaan beras yang disinyalir ada kelangkaan.
Di satu sisi Lampung jadi lumbung pangan penghasil beras nasional.
Tidak hanya kebutuhan Lampung bahkan kebutuhan DKI kita penuhi 40 persen," kata Arinal di Pasar Panjang, Bandar Lampung.
Kunjungan Arinal ke Pasar Panjang didampingi jajaran Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Lampung Junanto Herdiawan, Kepala Dinas Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Achmad Saefulloh, Kasatpol PP Zulkarnain, dan Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi Lampung Rinvayanti.
Arinal menanyakan situasi dan kondisi mengenai harga dan kendala kepada pedagang dan toko grosir beras.
Ketika berinteraksi, para pengunjung pasar mengutarakan keprihatinan mereka terhadap kenaikan harga beras yang mencapai Rp 15.500 per kilogram (kg).
"Harga beras sudah mahal, Pak. Sudah lima belas ribu lebih sekarang. Mohon diturunkan harga berasnya, kalau bisa," ungkap seorang pengunjung pasar, Hartini.
Sementara itu Arinal membalas keluhan tersebut dengan mengajak masyarakat untuk bersabar.
"Kalau harga berasnya murah, kasian para petani. Kita lihat dulu siapa yang nakal. Kalau ada pedagang yang nakal, segera kita tindak.
Harap bersabar. Harga beras naik ini sebentar saja. Saya turun ke pasar tradisional untuk memantau ketersediaan beras yang diduga mengalami kelangkaan," ujarnya.
Usai selesai menelusuri pasar, Gubernur menjelaskan pemerintah tidak akan membiarkan Provinsi Lampung yang merupakan salah satu lumbung pangan nasional dan produsen beras utama mengalami kelangkaan beras.
Arinal menduga kelangkaan beras yang terjadi di Provinsi Lampung ada campur tangan monopoli yang menguntungkan oknum tertentu.
"Pasti ada yang tidak baik dalam proses penyediaan. Ada monopoli yang tidak menguntungkan di daerah. Karena kita sudah punya aturan, kedaulatan pangan semua wajib bisa menikmati. Dan untuk gabah tidak boleh sampai keluar Lampung," tuturnya.
Sementara terkait kelangkaan beras di pasar modern atau toko retail, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Lampung Evie Fatmawaty menimpali bahwa pasar modern tidak mengikuti aturan pemerintah daerah.
"Pasar modern ketentuannya bukan dari pemerintah daerah, tapi dari asosiasi pengusaha ritel," jelas Evie.
Selesai dari Pasar Panjang, Gubernur Arinal dan rombongan langsung menuju Gudang Bulog di Campang Raya.
Selama berada di gudang Bulog, Guburnur Arinal terlihat banyak berdialog dengan Pimpinan Wilayah Perum Bulog Kanwil Lampung, Bambang Prihatmoko. (**/red)