breaking news Baru

Memasuki Awal Tahun, Cak Imin Dinilai Makin Ofensif Terhadap Nomor 02

Nasional, Buana Informasi TV  - Cawapres nomor urut 01, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, belakangan gencar 'menyerang' pasangan capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Serangan Cak Imin itu di antaranya soal utang alat perang hingga susu gratis program Prabowo-Gibran.


Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menilai serangan Cak Imin kepada Prabowo-Gibran itu sebagai perang terbuka. Menurutnya, apa yang dilakukan Cak Imin menjadi penegas bahwa pasangan Anies Baswedan-Cak Imin (AMIN) sebagai kubu oposisi dari Prabowo-Gibran.

"Jelas itu perang terbuka sebagai penegas bahwa AMIN adalah kubu oposisi yang berhadap-hadapan dengan kubu Prabowo-Gibran yang didukung kekuasaan Jokowi. Selama ini kubu AMIN masih terlihat sopan dan cenderung normatif kritik paslon 2, tapi memasuki awal tahun makin ofensif," kata Adi kepada wartawan, Kamis (4/1/2024).

Adi menyebut Prabowo-Gibran merupakan duplikat wajah kekuasaan politik hari ini. Oleh sebab itu, Cak Imin akhir-akhir ini sering melancarkan kritik terhadap kubu paslon nomor urut 02.

"Harapan terbesar kritik Cak Imin tentu berharap faedah elektoral bahwa kelompok yang anti-Jokowi dan Prabowo terkonsolidasi ke AMIN. Itu artinya, dengan kritik terbuka semacam ini kelompok yang kecewa terhadap kekuasaan lari ke kubu AMIN," ucap Adi.

Kemudian, Adi menyinggung Cak Imin tak banyak menyerang pasangan 03, Ganjar Pranowo-Mahfud Md. Menurutnya, kubu Ganjar-Mahfud tidak mewakili kekuasaan karena Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak lagi berada di kubu ini.

"Beda ceritanya kalau Jokowi masih bersama PDIP maka yang diserang pasti Ganjar. Termasuk kenapa Cak Imin tak serang paslon 3 karena kepentingan koalisi di putaran kedua andai AMIN lolos putaran kedua dan pilpres dua putaran," imbuhnya.

Seperti diketahui, Cak Imin pernah mengutarakan keheranannya saat dialog bersama kelompok petani di Soreang, Kabupaten Bandung. Dia merasa heran dengan kondisi negara yang lebih memilih membeli alat perang daripada alat pertanian.

"Kita nggak perang, kenapa kebanyakan utang beli alat perang? Lebih baik utang untuk beli alat pertanian. Buat apa kita utang ratusan triliun tapi tidak untuk sesuatu yang nyatanya tak dibutuhkan? Nyatanya kita butuh pangan," kata Cak Imin dalam acara Nitip Gus bersama kelompok petani di Kabupaten Bandung, Rabu (3/1).

Cak Imin juga menyoroti program makan siang dan susu gratis yang digagas pasangan Prabowo-Gibran. Cak Imin khawatir kebutuhan produk susu yang diberikan akan menggunakan barang impor.

"Rakyat harus buka ya, buka bahwa isu makan gratis itu memang menarik, susu gratis menarik, itu susunya enggak ada, pasti impor dan menguntungkan orang-orang yang mengimpor," ujar Cak Imin dalam diskusi Slepet Imin di Garut, Kamis (4/1).

Cak Imin menjelaskan hal ini sebagai jawaban atas pertanyaan terkait solusi AMIN dalam mengatasi stunting di Kota Garut yang memiliki angka stunting tertinggi di Jawa Barat. Sementara, pasangan Prabowo-Gibran sudah mencanangkan program makan siang dan susu gratis.

Cak Imin lantas menilai seharusnya rakyat yang bekerja di bidang peternak bisa dilibatkan dalam hal ini. Menurutnya, kebutuhan susu gratis yang mencapai satu juta liter belum sesuai dengan ketersediaan.

"Susu harus dipersiapkan, jangan makan gratisnya. Siapkan rakyat beternak supaya sehat, supaya menumbuhkan pendapatan peternakan tumbuh, makan sehat, baik. Kalau sekarang susu butuhnya satu juta liter yang tersedia hanya 300 liter, bagaimana kalau enggak impor?" jelas Cak Imin. (**/red)