breaking news Baru

Cegah stunting,Walkot Batu Ajak Seluruh Kader Desa Aktif Bergerak

Nasional,Buana Informasi TV - Pemerintah Kota Batu terus melakukan percepatan penurunan angka stunting. Salah satu caranya dengan melakukan kegiatan 'Rembuk Stunting Kota Batu Tahun 2023' yang jadi bagian dari delapan aksi konvergensi stunting di Kota Batu.
Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai mengungkapkan stunting merupakan fokus dari Presiden Joko Widodo. Jika angka prevalensi stunting pada tahun 2024 tidak mengalami penurunan maka akan ada punishment bagi pejabat daerah dan pemerintah daerah di bawahnya.

"Tidak ada alasan bagi pemerintah untuk tidak bergerak. Kader di setiap desa harus aktif bergerak. Tahun 2024, stunting harus turun signifikan, akan ada reward dan punishment bagi desa dan kelurahan," tutur Aries dalam keterangan tertulis, Jumat (3/11/2023)







Aries menegaskan semua elemen harus bekerja sama dan bergerak untuk menurunkan angka stunting di Kota Batu. Intervensi harus terus dilakukan, selain itu sosialisasi melalui media sosial harus terus digencarkan untuk mengedukasi masyarakat tentang stunting.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Batu Kartika Trisulandari menyebutkan keadaan stunting di Kota Batu berdasar dari hasil bulan timbang Agustus menunjukkan hasil masih fluktuatif.

"Angka stunting di Kota Batu masih fluktuatif. Hal ini disebabkan data sasaran balita yang masih menggunakan proyeksi penduduk, tingkat partisipasi penimbangan balita yang belum mencapai 90% dan mobilitas warga yang tinggi," ungkap Kartika dalam keterangan tertulis, Jumat (3/11/2023).


Jumlah kasus stunting di Kota Batu berdasarkan bulan timbang Agustus tahun 2019 menunjukan stunting ada di angka 25,4%, kemudian di tahun 202 turun menjadi 14,83%, lalu tahun 2021 angka prevalensi berada di 14,4%, dan tahun 2022 angka stunting turun menjadi 13,8%.

Kartika menjelaskan berbagai upaya yang akan dilakukan Pemkot melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Batu di antaranya intervensi gizi spesifik yang ditujukan pada anak dalam 1.000 hari pertama kehidupan yang dilakukan sektor kesehatan, dan intervensi gizi sensitif di luar sektor kesehatan.

Dalam kesempatan ini juga dilakukan penandatanganan komitmen bersama dalam upaya percepatan penanganan stunting di Kota Batu antara Pemerintah Kota Batu dengan Forkopimda, Organisasi, Lembanga dan Instansi Vertikal di Kota Batu.(**red/)