Nasional, Buana Informasi TV - Liga 1 2023/24 dimulai sejak 1 Juli 2023 dengan komposisi pelatihnya dikuasai tenaga impor. Hanya empat klub yang awalnya ditangani pelatih lokal.
Empat pelatih lokal itu adalah Joko Susilo (Arema FC), Rahmad Darmawan (Barito Putera), Emral Abus (Bhayangkara Presisi Indonesia), dan Aji Santoso (Persebaya Surabaya). Dari keempatnya, hanya Rahmad Darmawan dan Aji Santoso yang bertahan sampai saat ini dan berstatus permanen.
Selain empat nama di atas, ada juga Yaya Sunarya yang ditunjuk Persib Bandung menjadi caretaker. Ia menjadi pelatih sementara Persib setelah Luis Milla lengser pasca hasil imbang beruntun di tiga laga awal Liga 1.
Di luar itu, klub-klub sisanya dilatih orang asing semua. Empat klub teratas di klasemen akhir putaran pertama Liga 1 ditangani pelatih asing semua; Borneo FC (Pieter Huistra), Persib (Bojan Hodak), Madura United (Mauricio Souza), dan RANS Nusantara (Eduardo Almeida).
Berikut kiprah pelatih-pelatih lokal di putaran pertama Liga 1:
1. Yaya Sunarya (Caretaker)
Yaya Sunarya kebagian memimpin Persib dalam tiga laga sebelum digantikan secara permanen oleh Bojak Hodak. Ia mempersembahkan satu kemenangan, satu kali imbang, dan sekali kalah.
2. Joko Susilo
Joko Susilo di Arema berkolaborasi dengan I Putu Gede yang masuk jajaran tim pelatih. Sementara Emral Abus ditunjuk Bhayangkara menggantikan Agus Sugeng Riyanto lantaran terkendala masalah lisensi kepelatihan.
Joko Susilo hanya sempat memimpin Arema selama tujuh pekan Liga 1. Di tangannya, Arema jeblok dengan raihan dua kali imbang lima kali kalah
Hasil itu akhirnya membuat Arema memutuskan mencopot Joko Susilo dari kursi pelatih dan digeser ke Direktur Teknik Arema Football Academy pada 10 Agustus. Saat itu Arema terdampar di posisi dasar klasemen dengan hanya mengumpulkan dua poin.
"Setelah melalui berbagai pertimbangan akhirnya diputuskan bahwa Coach Joko kita kembalikan ke posisi semula yakni sebagai dirtek Arema Football Academy, di lain sisi tenaga dan pikirannya juga dibutuhkan untuk persiapan EPA 2023," ungkap General Manager Arema FC, Muhammad Yusrinal Fitriandi, dalam pernyataannya saat itu.
3. Kuncoro (Caretaker)
Arema FC
Sembari Arema menunggu kedatangan pelatih baru, Kuncoro sempat ditunjuk menjadi pelatih caretaker. Kuncoro juga tak lebih baik, dalam dua laga ia cuma bisa mempersembahkan sebiji poin dari hasil sekali kalah dan sekali imbang.
Akhirnya Arema pun menunjuk pelatih permanen yakni Fernando Valente pada 23 Agustus. Pelatih asal Portugal langsung memberi hasil positif dengan mempersembahkan dua kemenangan atas Persikabo 1973 dan Bhayangkara dalam dua laga pertamanya bersama Arema.
4. Aji Santoso
Persebaya Surabaya
Nasib yang kurang lebih sama dengan Joko Susilo dialami Aji Santoso bersama Persebaya. Dicopot jabatan pelatihnya setelah Persebaya dikalahkan Bhayangkara pada pekan ke-6 Liga 1.
Persebaya juga menawarkan solusi yang kurang lebih mirip seperti Joko Susilo di Arema. Aji Santoso ditawarkan posisi baru untuk menjalani sisa masa kontraknya, tapi sang legenda klub memilih untuk meninggalkan Persebaya.
Bajul Ijo akhirnya menunjuk Uston Nawawi sebagai caretaker. Sementara Aji Santoso langsung merapat ke Persikabo, klub yang membuatnya dipecat Persebaya.
5. Uston Nawawi (Caretaker)
Persebaya Surabaya
Uston Nawawi langsung mempersembahkan tiga kemenangan dalam tiga laga awalnya bersama Persebaya. Ia mengantar Sho Yamamoto Cs mengalahkan Bhayangkara, Persita Tangerang, dan PSM Makassar.
Catatan kemenangan Uston bersama Persebaya akhirnya terhenti saat Persebaya ditahan PSS Sleman 0-0 pada pekan ke-10, 26 Agustus. Tapi ia sukses mempersembahkan satu kemenangan lagi saat Persebaya menumbangkan Borneo FC 2-1 pada pekan ke-11, 3 September.
Laga melawan Borneo menjadi masa akhir jabatan caretaker Uston Nawawi yang akhirnya digantikan Josep Gombau secara permanen. Tapi pelatih asal Spanyol itu hanya bertahan enam laga karena dicopot usai pekan ke-17 atau akhir putaran pertama lantaran cuma sekali menang, sekali imbang, dan empat kali kalah.
6. Aji Santoso
Persikabo 1973
Aji Santoso memulai tugas pertamanya di laga Persikabo Vs Madura United pada pekan ke-9 Liga 1. Laga itu berakhir dengan kekalahan 0-3.
Sampai laga ke-9 bersama Persikabo, Aji Santoso belum sekalipun mempersembahkan kemenangan. Ia hanya mampu mempersembahkan tiga hasil imbang, sisanya berakhir dengan kekalahan enam kali sehingga Persikabo kini di posisi ke-17 dengan hanya mengumpulkan 11 poin.
7. Emral Abus
Di Bhayangkara, Emral Abus lebih jeblok lagi. The Guardian hanya mengumpulkan enam poin dari 14 pekan sehingga mulai muncul desas-desus manajemen klub akan menunjuk Roberto Carlos Mario Gomez sejak awal Oktober.
Mario Gomez, eks Pelatih Persib Bandung itu akhirnya muncul di pinggir lapangan Bhayangkara saat tanding melawan Persis Solo di Stadion Maguwoharjo, Sleman pada, Minggu (29/10/2023).
Menariknya belum ada pengumuman resmi dari pihak klub, dengan Emral Abus masih berstatus pelatih resmi tim. Di akhir laga Emral Abus menyebut bahwa Mario Gomez ditugasi untuk menambah personel tim pelatih, bukan untuk menggantikannya.
8. Rahmad Darmawan
Dari empat pelatih lokal, hanya Rahmad Darmawan yang posisinya stabil. Di tangannya, Barito menjelma menjadi tim yang jago kandang.
Dari delapan laga kandang, Barito hanya sekali kalah di depan pendukungnya. Tujuh laga laga lainnya berakhir dengan lima kemenangan dan dua kali imbang.
Secara keseluruhan, Barito juga tampil cukup baik. Dari 17 pekan, Laskar Antasari menang enam kali, imbang enam kali, dan kalah lima kali sehingga kini nangkring di papan tengah dengan raihan 24 poin. (**/red)