breaking news Baru

Dinkes lampung Barat Mencatat Sebanyak 41 Warga Terjangkit DBD

Lampung Barat, Buana Informasi TV - Dinas Kesehatan (Diskes) Pemkab Lampung Barat mencatat sebanyak 41 kasus Demam Berdarah Dengue ( DBD ) telah ditemukan di Lampung Barat, Lampung.

Temuan puluhan kasus DBD di Lampung Barat itu berdasarkan rekapan data oleh Dikes Pemkab Lampung Barat yang telah dikumpulkan periode Januari hingga September 2023.

Sekretaris Diskes Pemkab Lampung Barat, Cahyani Susilawati mengatakan, Kecamatan Sukau Lampung Barat merupakan wilayah yang paling banyak menyumbang kasus DBD ini.

“Untuk sementara temuan kasus masyarakat yang terjangkit DBD di Lampung Barat sebanyak 41 kasus,” ujar dia mewakili Kepala Diskes, dr Widyatmoko Kurniawan, Jumat (27/10/2023).

“Pukesmas Buay Nyerupa yang ada di Kecamatan Sukau menjadi penyumbang kasus DBD paling banyak yakni 16 kasus,” sambungnya.

Bukan hanya masyarakat, tambah dia, sedikitnya ada tiga tenaga kesehatan di Puskesmas Buay Nyerupa yang terjangkit penyakit DBD juga.

Menurut Susi, banyaknya kasus masyarakat yang terjangkit DBD di Kecamatan Sukau merupakan hal yang jarang terjadi.

“Karena biasanya yang paling banyak itu di Liwa Kecamatan Balik Bukit sama Pajar Bulan Kecamatan Way Tenong,” sebutnya.

“Namun tahun ini Sukau malah menjadi penyumbang paling banyak temuan kasus DBD di Lampung Barat” terusnya.

Selain di Kecamatan Sukau, ungkap dia, temuan kasus DBD juga tersebar di tujuh kecamatan lain yang ada di Lampung Barat.

Seperti Puskesmas Liwa sebanyak 12 kasus, Puskesmas Lumbok sebanyak lima kasus, Puskesmas Batu Ketulis empat kasus.

Selanjutnya Puskesmas Air Hitam, BNS, Batu Brak, dan Gedung Surian yang masing-masing ada temuan satu kasus di daerahnya.

“Sedangkan untuk kecamatan yang lain hingga saat ini masih nihil belum ada temuan kasus sama sekali,” ungkapnya.

“Harapannya jangan sampai ada temuan kasus penyakit DBD baru yang terjadi di kecamatan-kecamagan lain,” tambahnya. 

Susi menjelaskan, saat ini rata-rata semua pasien yang terjangkit penyakit DBD di Lampung Barat sudah membaik.

“Karena untuk penyakit DBD yang disebabkan oleh nyamuk ini biasanya paling lama terjangkit itu selama dua minggu,” jelasnya.

“Rata-rata sudah sehat. Tiga nakes yang sempat terjangkit juga saat ini sudah membaik dan sehat seperti biasa,” sambungnya.

Saat ini berbagai upaya juga terus dilakukan pihaknya dalam rangka menekan penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus betina ini.

Susi mengatakan, pihaknya terus turun ke lapangan untuk memberikan sosialisasi dan pemahaman-pemahaman terkait penyakit DBD ini.

Menurutnya, poin terpenting dalam hal memberantas penyakit DBD ini adalah menjaga kebersihan diri maupun lingkungan.

"Karena hingga saat ini kami tidak henti-hentinya mengimbau masyarakat Lampung Barat hidup sehat dan menerapkan 3M,” ucapnya.

“Masyarakat diharapkan agar terus menjaga kebersihan diri maupun lingkungan, karena nyamuk Aedes Aegypti sendiri sering berada di tempat-tempat kotor,” pungkasnya. (**/red)