Bandar Lampung, buanainformasi.tv - Badan Karantina Indonesia (Barantin) melalui Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan (BKHIT) Lampung memfasilitasi 21 ton ekspor ikan kerapu hidup ke Hongkong.
Kepala Karantina Lampung Donni Muksydayan mengatakan, pihaknya melakukan ekspor ikan tersebut dengan nilai ekonomis sebesar Rp 3 miliar.
Adapun jenis ikan kerapu asal Lampung yang menembus pasar internasional itu dari jenis kerapu cantik (macan batik).
Lalu, cantang, sunuk dan macan dengan berat 1 kg per ekornya.
Ikan tersebut dikirim dengan menggunakan kapal pengangkut ikan Mv Cheung Kam Wah.
"Jadi sebelum diekspor telah ilakukan serangkaian tindakan karantina untuk menjamin kesehatan dan kualitas ikan kerapu," kata Donni.
Hal tersebut sesuai dengan persyaratan negara tujuan, dengan tindakan karantina yang dilakukan pejabat Karantina Lampung.
Di antaranya berupa pemeriksaan kesehatan fisik dan pengujian laboratorium.
Lalu setelah dinyatakan sehat kemudian diterbitkan health certificate (HC) yang menjadi salah satu persyaratan ekspor.
Donni mengatakan, hal tersebut sejalan dengan arahan Kepala Badan Karantina Indonesia Sahat M Panggabean.
Karena untuk melakukan penguatan kesisteman perkarantinaan, seperti fasilitas pemeriksaan baik sarana dan prasarana.
Hingga laboratorium serta kemampuan petugasnya dapat memastikan kesehatan dan keamanan produk yang dilalulintaskan.
Ikan kerapu menjadi salah satu primadona di pasar dagang dunia, karena peminatnya yang cukup banyak dan potensi ekspor yang cukup besar.
"Harga jual ikan ini menjadi salah satu yang tertinggi dibanding jenis ikan laut lainnya," kata Donni.
Karena budidayanya yang masih jarang serta membutuhkan waktu yang cukup lama saat pemeliharaan.
"Hasil perikanan Lampung punya potensi besar untuk bersaing di pasar global. Kami akan terus konsisten mendukung geliat ekspor pada sektor hewan, ikan dan tumbuhan," kata Donni.
Di antaranya dengan membuka ruang sebesar-besarnya bagi para pelaku usaha untuk diskusi.
Serta konsultasi terkait persyaratan maupun kendala dalam mengirim produknya.(**/red)