Bandar Lampung, Buana Informasi TV – Koleksi naskah kuno Sumatera dipamerkan di Provinsi Lampung, Rabu (14/8).
“Hari ini ada delapan museum yang ada di Sumatera ikut serta secara langsung memamerkan beberapa koleksi naskah kuno yang tertulis dalam berbagai media tulis, seperti di batu, di kulit kayu, ataupun bambu,” ujar Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Fahrizal Darminto di Bandar Lampung.
Fahrizal menyebutkan kedelapan museum yang berpartisipasi dalam pameran koleksi filologika regional Sumatera antara lain berasal dari Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Bengkulu, Riau, Lampung, dan Sumatera Selatan.
“Filologika ini berkewajiban menjaga jati diri dan budaya Indonesia dengan memperkenalkan naskah-naskah kuno yang menceritakan sejarah bangsa dan budaya daerah. Sehingga ini wajib dipertahankan, dikembangkan,” katanya.
Dia juga menjelaskan Provinsi Lampung merupakan salah satu daerah yang memiliki aksara, sehingga menurutnya perlu diperkenalkan secara luas kepada generasi muda.
“Jangan sampai anak muda berfikir saat belajar sejarah maka tidak punya masa depan.”
“Kalau kita bisa pelajari naskah kuno ini, maka kearifan lokal Lampung pun bisa dibukukan.
Jadi pelestarian ini tidak main-main, bukan hanya menonton pameran saja tapi harus digali, sebab ada ilmu di balik naskah-naskah kuno itu,” ucap dia.
Lewat pelaksanaan pameran filologika ini pihaknya mengharapkan keinginan generasi muda untuk menghargai budaya lokal bisa meningkat.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung Sulpakar menyatakan pameran ini menargetkan anak-anak, terutama pada tingkat sekolah menengah atas untuk bisa datang secara bergiliran.
“Jadi mereka tidak hanya mengunjungi tapi mendapatkan tugas untuk menuliskan apa saja penjelasan dari koleksi naskah kuno tersebut,” ujarnya.
Dikatakannya, pemerintah daerah juga telah mengeluarkan imbauan untuk menyaksikan kegiatan pameran naskah kuno bagi siswa tingkat sekolah dasar serta sekolah menengah pertama di daerahnya.
Tujuananya agar para siswa teredukasi tentang sejarah nusantara di regional Sumatera.(**/red)