Lampung Sealatan, Buana Informasi TV – Tim SAR gabungan kembali melakukan operasi pencarian hari kelima terhadap nelayan yang diduga tenggelam di Perairan Rimau Balak, Bakauheni Lampung Selatan, Jumat (2/8/2024).
Tim SAR gabungan akan melakukan operasi pencarian terhadap nelayan yang diduga tenggelam di Perairan Rimau Balak, Bakauheni Lampung Selatan hingga Minggu (4/8/2024).
Menurut informasi, Ibnu Hakim (71) nelayan warga Dusun Kramat, Desa Sumur,3 Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan, diduga tenggelam di perairan Rimau Balak, Bakauheni, Senin (29/7/2024).
Nelayan tersebut dikabarkan tenggelam di perairan Rimau Balak, Bakauheni, Lampung Selatan, sekitar pukul 07.00 WIB.
Pada kegiatan operasi pencarian hari ke-3, tim SAR gabungan sudah memperluas area pencarian nelayan yang diduga tenggelam di Perairan Rimau Balak sejauh 12 mil atau hingga mencapai perairan Tanjung Tua
Pada kegiatan operasi pencarian hari ke-4 kemarin, tim SAR gabungan juga sudah memperluas area pencarian nelayan yang diduga tenggelam di Perairan Rimau Balak hingga 25 mil.
Kepala pos SAR Bakauheni Lampung Selatan Rezie Kuswara mengatakan operasi pencarian hari ke-5 nelayan yang diduga tenggelam di Perairan Rimau Balak, masih nihil.
“Operasi pencarian hari ke-5 ini masih nihil. Kita mulai operasi pukul 8 pagi dan menutup operasi pencarian sementara sekitar pukul 5 sore tadi. Mempertimbangkan kondisi cuaca dan keselamatan personel,” kata Rezie, Jumat (2/8/2024).
Pihaknya melanjutkan pencarian terhadap nelayan yang diduga tenggelam di Perairan Rimau Balak dengan memperluas area pencarian.
“Operasi pencarian hari ini dimulai pukul 8 pagi tadi. Fokus pencarian masih sama dimana korban dikabarkan tenggelam. Dan mungkin hari ini, melihat kondisi cuaca kita akan memperluas area pencarian,” ujarnya.
“Area pencarian sudah kita perluas hingga 25 mil,” sambungnya.
Ia mengaku akan terus melakukan operasi pencarian nelayan yang diduga tenggelam di Perairan Rimau Balak hingga ketemu.
“Kalau sampai besok Sabtu (3/8/2024) belum ada tanda-tanda korban ditemukan. Kita akan melakukan operasi pencarian nyampe hari Minggu (4/8/2024),” ujarnya.
Ia juga meminta bantuan nelayan sekitar jika melihat keberadaan korban, untuk memberitahu dirinya.
“Sambil mencari korban kita juga, mengimbau dan meminta tolong nelayan sekitar untuk memberitahu kami jika melihat keberadaan korban,” ujarnya.
Ia pun meceritakan kronologi tenggelamnya nelayan di Bakauheni.
“Senin (29/7/2024) sekitar pukul 07.00 WIB. Saat itu saksi sedang menjemput penumpang dari Pulau Panjurit. Lalu, pada saat saksi kembali, saksi melihat dan menemukan perahu nelayan katir jenis pancing rawai mengapung tanpa awak pukul 07.15 WIB,” katanya.
Lalu saksi menarik perahu tersebut dan dibawa ke Pos Polairud Bakauheni.
Kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Isnan (anggota Polairud Polda Lampung).
Informasi ini diteruskan kepada Koorpos Bakauheni.
Aksi yang dilakukan kansar Lampung berkoordinasi dengan Pos SAR Bakauheni.
Pos SAR Bakauheni berkoordinasi dengan pelapor dan unsur terkait.
Kansar Lampung memberangkat Satu Tim Rescue Pos SAR Bakauheni pada pukul 09.55 WIB.
Alut yang digunakan 1 unit rescue double cabbin, 1 unit truck personel, RIB 02 Lampung, 1 unit drone thermal, APD, Alat komunikasi, 1 set aqua eyes, 1 set UWSD, alat selam 2 set, dan peralatan pendukung lainnya.
Koordinat lokasi pencarian 5°51’54” S – 105°45’55” E jarak 0,71 Nm dengan Radial 67,71° Timur Timur Laut dari Pos SAR Bakauheni
Estimasi SRU tiba pukul 10.10 WIB.
Estimasi waktu tempuh 15 menit.
Jarak lurus 0,71 Nm Pos SAR Bakauheni.
Radial 67,71° Timur-Timur Laut dari Pos SAR Bakauheni. (**/red)