breaking news Baru

Bobol Warung Rokok, Tiga Pemuda Di Lamteng Diamankan Polisi

Lampung Tengah, Buana Informasi TV – Polsek Seputih Mataram Lampung Tengah meringkus tiga pemuda berinisial DN (17), FK (22), dan RK (16) yang gasak warung rokok senilai Rp 10 juta.

Kapolsek Seputih Mataram Iptu Sunarto mengatakan, 57 slop rokok dan 68 bungkus rokok eceran diambil dari warung Simon Wiwid Nugroho (43) di Kampung Pajar Mataram, Kecamatan Seputih Mataram, Lampung Tengah.

Sunarto mengatakan, penangkapan ketiga pelaku bermula ketika mereka hendak menjual barang hasil curian pada Kamis (23/5/2024).

“Modusnya, Pelaku DN melakukan pembobolan warung, kemudian RK dan FK menampung hasil curian lalu menjualnya,” katanya, Jumat (24/5/2024).

Kapolsek menjelaskan, aksi pencurian bermula ketika DN menyatroni warung korban pada Kamis dini hari, sekira pukul 02.00 WIB.

Cara pelaku DN masuk dengan memecahkan atap warung yang terbuat dari asbes.

Setelah itu, ujar kapolsek, pelaku kabur menggondol hasil curian melalui pintu warung.

“Aksi pencurian itu disadari korban saat pagi hari melihat atap warung pecah, pintu terbuka, dan barang dagangan berantakan,” katanya.

Namun, lanjut kapolsek, belum sempat melapor, korban malah kedatangan 2 anak yakni FK dan RK.

Anehnya, mereka datang membawa puluhan bungkus rokok dalam kardus, berniat menjualnya kepada korban.

Kecurigaan korban makin kuat saat melihat kardus bungkus puluhan pak rokok yang sama persis seperti miliknya.

“Kedua anak itupun diciduk polisi setelah dilaporkan oleh korban, disusul pelaku DN yang ditangkap setelahnya,” ujarnya.

Kapolsek menambahkan, dari hasil pemeriksaan, ketiga pelaku berasal dari Kqmpung Nambah Dadi, Kecamatan Terbanggi Besar, Lampung Tengah.

Polisi pun menetapkan DN sebagai pelaku pencurian dengan pemberatan dengan jerat pasal 363 KUHPidana.

Sedangkan, FK dan RK ditetapkan sebagai penadah, bagian dari komplotan pencurian dengan jerat pasal 480 KUHPidana.

“DN diancam hukuman kurungan penjara 7 tahun, sementara FK dan RK 4 tahun kurungan penjara,” pungkasnya. (**/red)