Nasional, Buana Informasi TV - Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono masih ingin fokus memberantas mafia tanah selama 100 hari kerjanya sebagai menteri. Mafia tanah masih menjadi salah satu persoalan yang merugikan masyarakat dan negara.
Pria yang disebut AHY ini menilai oknum mafia tanah sangat jahat karena merampas hak milik orang lain. Selain itu, negara juga seringkali menjadi korban mafia tanah.
"Dan yang tidak kalah pentingnya masalah-masalah yang disebabkan oleh mafia tanah. Oknum yang luar biasa jahat menyerobot, merampas hak milik orang lain, termasuk negara seringkali menjadi korban sehingga merugi. Kita ingin berantas itu," kata AHY saat ditemui usai kunjungan kerja di Cianjur, Jawa Barat, Minggu (21/4/2024).
Selain mafia tanah, AHY menjelaskan persoalan tumpang tindih tanah juga menjadi isu pertanahan yang kerap terjadi di masyarakat. Menurutnya, persoalan tumpang tindih tanah ini tidak hanya terjadi antara warga dengan perusahaan. Namun, terkadang terjadi sesama warga dan juga perusahaan milik negara.
"Kalau boleh kita jelas, seringkali terjadi tumpang tindih tanah antara warga sesama warga misalnya antara warga dengan perusahaan antar warga dengan milik pemerintah milik negara," jelasnya.
Kasus tumpang tindih tanah ini terjadi karena adanya ketidaksamaan patok batas yang dimiliki masing-masing pihak. Untuk itu, dia ingin menyelaraskannya melalui kebijakan satu peta atau one map policy.
Dia menegaskan pihaknya akan terus berkomitmen untuk bergerak secara cepat dan responsif dalam menangani aduan dari masyarakat. Dia juga akan mencari solusi terbaik, meskipun terdapat hambatan atau kendala. (**/red)