Lampung Selatan, Buana Informasi TV - Kapolres AKBP Yusriandi Yusrin mengatakan pihaknya masih menyelidiki jenis sarung yang digunakan untuk tawuran perang sarung di Kalianda, Lampung Selatan.
Sebelumnya diberitakan korban berinisial LRF (14) meregang nyawa akibat perang sarung yang terjadi pada Senin (18/3/2024) pukul 20.30 WIB di Kalianda, Lampung Selatan.
Kuat dugaan polisi, sarung yang digunakan para bocah tersebut telah dimodifikasi.
Pasalnya, LRF sempat dibawa ke bidan setempat. Namun, sang bidan tak sanggup dan merujuknya ke RSUD Bob Bazar Kalianda.
Namun nahas, nyawa korban tidak dapat tertolong.
"Kita masih mendalami jenis sarung yang digunakan hingga menyebabkan korban meninggal dunia," ucap Yusriandi, Rabu (20/3/2024).
"Maksudnya dimodifikasi bisa saja sarung tersebut diikat diujungnya, jadi seperti gumpalan begitu atau sarung tersebut diisi batu dan sebagainya. Kita masih mencaritahu. Maka dari itu kita suruh mereka ngumpulin sarungnya," sambungnya.
Selain itu, pihaknya juga telah mengamankan pakaian dan sandal korban saat perang sarung tersebut.
"Kita amankan satu pasang sandal milik korban dan satu set pakaian korban saat kejadian," ucapnya.
Berawal dari WA
Tragedi perang sarung tersebut ternyata berawal dari sebuah pesan WA.
"Awalnya korban dan teman-temannya, sekelompok anak-anak dari desa Kecapi sudah janjian dengan sekelompok anak dari desa Pematang, berkumpul untuk melakukan permainan perang sarung," ujar Kapolres Lampung Selatan AKBP Yusriandi Yusrin.
"Perang sarung yang mereka lakukan tidak jauh dari lapangan voli," sambungnya.
Ia menyebut perang sarung yang dilakukan sekelompok anak tersebut sempat dibubarkan oleh warga.
Namun, mereka berkumpul lagi.
Lalu, terjadilah aksi kejar-kejaran di antara mereka.
Karena itu, pihaknya melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan bukti, termasuk memeriksa para saksi baik dari desa Kecapi maupun Desa Pematang. (**/red)