Nasional, Buana Informasi TV - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara DKI Jakarta menggelar diskusi yang bertajuk 'Menjaga Persatuan dan Edukasi Politik Menjelang Pemilu 2024'. Sejumlah perwakilan dari beberapa kampus di Jakarta hadir dalam diskusi tersebut.
Acara diskusi ini digelar pada Senin (13/2/2024). Diskusi tersebut mengundang Dr Abd Rorano S Abu Bakar, SH, MH, sebagai narasumber utama.
Koordinator daerah BEM Nusantara DKI Jakarta Rahmatul Fajri menyampaikan, dalam suasana politik yang semakin panas menjelang pemilu, penting untuk tetap menjunjung tinggi kebebasan berpendapat di muka umum. Namun, kebebasan tersebut haruslah diiringi dengan tanggung jawab dan kesadaran akan dampaknya terhadap persatuan dan kesatuan bangsa.
Selain itu, Fajri mengatakan netralitas TNI-Polri menjadi kunci dalam menjaga proses demokrasi yang berlangsung adil dan transparan. Dia minta semua pihak mendukung TNI-Polri agar tetap netral dan tidak terlibat dalam kepentingan politik praktis.
"Pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan meskipun beda Pilihan. Meskipun masyarakat memiliki pilihan politik yang beragam, namun penting untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan sebagai bangsa. Perbedaan pandangan politik tidak boleh menjadi pemisah di antara sesama anak bangsa," ujar Fajri.
Fajri juga menyampaikan mendukung pemerintah sesuai amanat konstitusi. Dia berpendapat bahwa dalam sistem demokrasi, mendukung pemerintah yang sah adalah bagian dari pelaksanaan amanat konstitusi.
"Namun, hal ini tidak menutup ruang untuk memberikan kritik dan masukan konstruktif bagi kinerja pemerintah. Pentingnya menyerukan perdamaian sesuai Bhinneka Tunggal Ika," ujar Fajri.
"Bhinneka Tunggal Ika bukan sekadar semboyan, melainkan sebuah nilai yang harus dijunjung tinggi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, menyerukan perdamaian dan kesatuan merupakan tanggung jawab bersama bagi seluruh warga negara Indonesia," imbuh dia.
Dengan seruan persatuan dan kesatuan ini, BEM Nusantara DKI Jakarta berharap dapat menginspirasi seluruh elemen masyarakat untuk bersatu dalam keberagaman dan memperkuat fondasi demokrasi di Indonesia menjelang 14 Februari. Dia menegaskan Pemilu merupakan momentum penting dalam dinamika politik bangsa. (**/red)