Nasional, Buana Informasi TV - Calon Wakil Presiden nomor urut 3, Mahfud Md, mengatakan ada pimpinan partai politik (parpol) seperti bebek yang dipegang lehernya. Wakil Ketua Umum (Waketum) NasDem Ahmad Ali menyayangkan Mahfud mengeluarkan pernyataan seperti itu.
"Tidak elok kalau kemudian kontestan melemparkan pernyataan apalagi menuding partai, partai itu adalah suatu institusi yang memiliki kedaulatan untuk menentukan pilihannya," kata Ahmad Ali kepada wartawan, Selasa (6/2/2024).
Ahmad Ali mengatakan setiap parpol memiliki visi tersendiri. Dia mengingatkan jangan sampai menuding seseorang hanya karena berbeda pilihan politik.
"Masyarakat setiap parpol punya visi sendiri ya yang diambil atas kepentingan masyarakat. Berbeda pilihan, berbeda usungan, tidak harus membuat kita berpikir negatif, jadi kalau saya, biarlah masyarakat kemudian memberikan penilaian terhadap hal tersebut," ujarnya.
"Jadi kalau kemudian orang yang bukan menjadi bagian partai itu terus karena dia berbeda pilihan, usungan, kan itu menjadi tidak adil, tidak bijak menurut saya," ujarnya.
Ahmad Ali menyebut Mahfud Md tidak patut menuding soal ada pimpinan parpol seperti bebek yang dipegang lehernya. Dia mengatakan setiap parpol memiliki kedaulatannya masing-masing.
"Tidak patut untuk menuding, karena gini, institusi partai politik itu punya kedaulatan sendiri-sendiri, sehingga tidak bisa menjudge itu kan hanya karena perbedaan-perbedaan politik," ujarnya.
Sebelumnya, Mahfud mendapat pertanyaan mengenai isu petugas partai dari parpol yang mengusungnya dan parpol tersebut mendapat sentimen negatif. Mahfud mengatakan pasangan Ganjar-Mahfud bukan petugas partai. Dia menyebut dirinya dan Ganjar sebagai petugas untuk melaksanakan konstitusi yang diusung partai.
"Seperti dikesankan, kalau apa yang dicalonkan pasangan Ganjar-Mahfud itu kok seperti petugas partai. Saudara, tidak ada petugas partai. Petugas partai, kami ini adalah petugas untuk melaksanakan konstitusi yang diusung oleh partai," kata Mahfud dalam acara 'Tabrak Prof' di Yogyakarta, Senin (5/2/2024).
Mahfud menuturkan kampanye yang dilakukannya bersama Capres Ganjar Pranowo tidak terikat arahan partai. Mahfud lalu menyindir ada pimpinan parpol yang tidak mengusung dirinya mudah dikendalikan seperti bebek yang dipegang lehernya.
"Itulah sebabnya kampanye-kampanye kami tidak terikat oleh arahan partai. Kami berangkat dari fakta dan akan menyelesaikannya dengan mekanisme yang bersedia, terutama penegakkan hukum. Partai apa yang tidak mau penegakan hukum bagus. Pasti semua partai mau, tapi mari saudara lihat, partai yang bukan mengusung kami, bukankah pimpinan partainya juga semakin seperti bebek-bebek dikendalikan," ucapnya.
"Yang ngusung kami, partai yang ngusung kami ini gagah, 'Ayo calon presiden maju, maju katakan', tapi yang lain seperti bebek dipegang lehernya jalan gitu," lanjutnya.
Mahfud menegaskan dirinya dan Ganjar bukan petugas partai. Dia menyebut dirinya dan Ganjar sebagai petugas konstitusi.
"Ini (menunjuk diri sendiri) yang bukan petugas partai, ini petugas konstitusi, yang lain petugas oligarki,"ujarnya. (**/red)