Nasional, Buana Informasi TV - Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyoroti pemberian beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Cak Imin menyebut syarat penerima beasiswa itu sulit.
"Kuliah S2 dibiayai pemerintah ke luar negeri, LPDP. Syarate angele (syaratnya susahnya) minta ampun," kata Cak Imin dalam sambutannya di acara istigasah di Ponpes Darussholah Gumirih, Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (6/2/2024) malam.
Cak imin menyebut penerima beasiswa LPDP rata-rata merupakan orang kaya. Dia janji akan menggeser para penerima LPDP agar dapat dinikmati secara merata oleh rakyat bukan hanya segelintir orang.
"Sing (yang) lolos itu rata-rata sing sugih-sugih (yang kaya-kaya), tapi nggih wajar sing sugih-sugih kan uripe nggih mpun (ya wajar yang kaya-kaya kan hidupnya ya sudah) bahasa luar negeri kan bahasa asingnya mpun (sudah) lebih canggih. Kita akan geser ke lebih yang adil," kata Cak Imin.
"LPDP beasiswa ke sekolah-sekolah perguruan tinggi di Timur Tengah, Eropa, Amerika tidak hanya dinikmati oleh segelintir orang yang mampu tetapi kita siapkan semua anak-anak Indonesia punya kesempatan yang sama untuk tumbuh dan maju menjadi generasi yang unggul dibandingkan negara-negara lain," ujarnya.
Ditemui usai acara istigasah tersebut, Cak Imin berjanji akan merubah proses rekrutmen beasiswa LPDP jika menang Pilpres 2024. Dia mengatakan proses seleksi LPDP tak hanya akan berdasarkan kompetisi tapi juga afirmasi.
"Jadi recruitment-nya tidak liberal, jadi recruitment yang menerima beasiswa itu ada yang kompetitif tapi ada yang juga yang melalui prepare, persiapan. Jadi afirmasi persiapan," kata Cak Imin.
Cak Imin mengatakan perubahan proses recruitment itu dilakukan agar beasiswa LPDP dapat dinikmati rakyat secara merata. Dia mengatakan seleksi berdasarkan afirmasi akan membantu rakyat yang membutuhkan bantuan persiapan bahasa hingga TOEFL.
"Sehingga yang menikmati selain yang kompetisi, yang namanya kompetisi harus tetap dipertahankan, tapi ada yang namanya afirmasi. Nah afirmasi ini adalah orang-orang yang terpilih yang mendapatkan bantuan persiapan, persiapan bahasa, persiapan TOEFL, persiapan standar-standar untuk bisa diterima di perguruan tinggi kelas dunia, sehingga nanti merata," ucapnya.
Lebih lanjut, Cak Imin menyebut solusi lainnya ialah menambah kuota penerima beasiswa LPDP tersebut. Namun, dia mengatakan cara itu harus dilakukan secara bertahap.
"Memang solusi yang paling enak itu diperbesar, jumlahnya diperbanyak tapi kan bertahap ya, nanti bisa kita ambilkan dari penguatan generasi muda itu dengan berbagai pendekatan tidak harus S1, S2 tapi bisa dari pendidikan profesi, skill yang bisa langsung bekerja," ujarnya. (**/red)