Lampung Barat, Buana Informasi TV – Sebuah rumah milik Aparatur Sipil Negara (ASN) di Lampung Barat, Lampung hangus akibat kebakaran.
Kejadian kebakaran yang menghanguskan rumah milik ASN bernama Gustono itu tepatnya terjadi di Pekon Trimulyo, Kecamatan Gudang Surian, Lampung Barat pada Selasa (17/1/2024) malam.
Kabid Pemadam Kebakaran pada Satpol PP Damkar Pemkab Lampung Barat, Ruspel Gultom mengatakan, pihaknya menerima laporan kebakaran di rumah ASN itu sekira pukul 22.46 WIB
“Setelah mendapat laporan, tim Damkar UPT Kebun Tebu langsung menuju lokasi pukul 22.50 WIB dan sampai pukul 23.25 WIB,” ujarnya, Rabu (18/1/2024).
“Sesampainya di lokasi kebakaran, tim langsung mengerahkan personel untuk memadamkan api pada rumah tersebut,” terusnya.
Beruntung api berhasil dipadamkan dalam waktu kurang lebih 55 menit atau tepatnya pukkul 00.35 WIB.
Ruspel menerangkan, awal kejadian berawal dari warga yang melihat rumah ASN tersebut sudah berkobar api.
“Karena rumah itu waktu kejadian sedang tidak ditempati oleh tuan rumah. Karena dia tidak tidur di sana,” terangnya.
“Warga sekitar mengetahui kejadian kebakaran itu ketika api sudah berkobar dan membesar,” sambungnya.
Terkait penyebab kebakaran, Menurut Ruspel, penyebab kebakaran yang terjadi semalam itu diakibatkan oleh korsleting listrik.
Tidak ada korban jiwa atas kejadian kebakaran ini, namun kerugian yang ditaksir akibat kebakaran mencapai 100 juta.
“Kerugian materil mencapai ratusan juta itu berasal dari beberapa parabotan rumah yang hangus terbakar,” sebutnya.
“Namun saat ini kondisi rumah yang terbakar tersebut sudah berhasil dipadamkan dan api aman terkendali,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Satpol PP Damkar Pemkab Lampung Barat mencatat sebanyak 53 musibah kebakaran telah terjadi di Lampung Barat selama tahun 2023.
Ruspel menerangkan, pihaknya telah menangani beberapa jenis kebakaran seperti rumah dan karhutla.
“Kebakaran yang menghanguskan rumah warga di Lampung Barat terjadi sebanyak 22 kali,” ujar dia mewakili Kepala Satpol PP Damkar, Haiza Rinsa, Kamis (11/1/2024).
“Karhutla terjadi sebanyak 30 kali meliputi lahan warga, kebun, belukar, lahan pembuangan sampah. Lalu satu kejadian kebakaran pada kendaraan,” terusnya.
Ruspel menambahkan, rata-rata musibah kebakaran yang menimpah rumah warga biasanya terjadi akibat adanya korsleting listrik.
“Sedangkan untuk karhutla, penyebabnya didominasi oleh adanya human error dengan membakar sampah sembarangan di dekat lahan terbuka,” sebutnya.
“Sehingga api bekas membakar sampah itu menjalar ke bagian lahan yang mudah terbakar dan menyebabkan kebakaran,” tambahnya.
Puluhan kebakaran yang terjadi ini telah ditangani dengan baik oleh personel Damkar di enam UPT yang tersebar di enam kecamatan di Lampung Barat.
Selain itu, ungkap Ruspel, kejadian kebakaran ini juga telah menyebabkan beberapa kerugian seperti munculnya korban dan materil.
“Untuk korban Alhamdulillah tidak ada yang sampai meninggal dunia, hanya ada dua korban yang mengalami luka bakar,” ungkapnya.
“Namun untuk kerugian akibat seluruh kebakaran yang terjadi ini terbilang besar, kerugiannya mencapai Rp 1,5 miliar,” terusnya.
Dalam menekan kasus kebakaran, pihaknya selama ini telah melakukan upaya-upaya efektif agar kejadian kebakaran di Lampung Barat bisa berkurang.
Masyarakat terkhusus masyarakat Lampung Barat selalu diminta untuk terus mewaspadai penyebab-penyebab dalam terjadinya kebakaran.
“Masyarakat harus bisa memastikan jaringan listrik di rumahnya masing-masing, apakah itu masih layak dipakai atau tidak,” jelas dia.
“Artinya apabila jaringan itu sudah dalam kondisi yang tua, mohon agar dapat bisa berkoordinasi dengan pihak terkait untuk dapat diperbaiki,” terusnya.
Kemudian, lanjut Ruspel, masyarakat juga harus bijak dalam menggunakan alat-alat elektronik yang ada di dalam rumah.
“Contohnya seperti charger, hp, tv, rice cooker dan lain sebagainya. Apabila tidak dipergunakan segera dicabut,” sebutnya.
“Atau kalau rumah dalam kondisi sedang ditinggal waktu yang lama, diharapkan agar dicabut dari sumber listriknya,” sambungnya.
Selain itu, masyarakat dituntut harus bijak dalam penggunaan barang yang merupakan sumber api seperti kompor gas maupun kayu bakar.
“Setelah selesai mempergunakan sumber api itu, pastikan api tersebut sudah padam dan tidak akan menimbulkan bahaya setelah ditinggal,” ucao dia.
“Kita harus benar-benar mengecek keadaan kompor atau sumber api yang ada di dalam rumah kita sendiri untuk keamanan bersama,” lanjutnya.
Terkait kejadian karhutla, tentunya masyarakat juga harus terus berhati-hari terhadap kegiatan pembakaran sampah.
Menurutnya, kegiatan membakar sampah di sekitar lahan kosong, kebun maupun belukar memiliki resiko karhutla yang lumayan besar.
“Untuk itu besar harapan kami agar masyarakat bisa memperhatikan penyebab-penyabab kebakaran ini agar tidak ada lagi musibah yang terjadi,” pungkasnya.(**/red)