Bandar Lampung, Buana Informasi TV – Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) berhasil operasi penutupan tempurung kepala bayi EA asal Kabupaten Way Kanan.
Wadir Keperawatan Pelayanan dan Penunjang Medik RSUDAM dr Imam Ghozali mengatakan, pihaknya bersyukur telah melakukan operasi penutupan tempurung kepala bayi EA.
“Alhamdulillah kami berhasil melakukan operasi atau reseksi (tutup) defec enchepalocele pada anenchepali atau bayi tanpa tempurung kepala,” ujarnya, Rabu (17/1/2024).
Dokter Imam Ghozali mengatakan, dokter dalam penanganan operasi anak terlahir dengan memiliki kepala yang kecil tersebut ada lima dokter.
“Biasanya anak itu tidak bertahan selama 48 jam, tetapi faktanya dia bertahan berhari-hari di RS Kamino dan dirujuk ke RSUDAM,” terangnya.
Tim melakukan operasi tersebut dari pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 10.00 WIB atau selama dua jam pengerjaan.
“Penindakan terhadap bayi EA ini hanya cukup di Lampung, karena kami ada ahli bedah tiga orang dan ada dokter spesialis anastesi neuro serta perangkatnya juga sudah cukup,”
“Kami juga sudah izin kepada pihak keluarga tetap dirawatnya di Lampung, alhamdulillah berjalan dengan selesai dalam kondisi stabil bayi EA tersebut,” imbuhnya.
Bayi EA dievaluasi ke ruang terinatologi di ruang PICU dan tidak ada alat bantu napas.
“Bayi EA saat ini dengan kondisi stabil dan tidak butuh banyak support,”
“Adik tersebut juga kencingnya mulai ada dan kami akan evaluasi 48 jam setelah operasi, dengan harapan bisa dipindahkan ke ruangan perawatan,” kata dr Imam.
Ia mengatakan, apabila memungkinkan dengan baik besok pagi sudah mulai evaluasi.
“Seolah itu seperti tumor, oleh tim bedah kami dilakukan penutupan dan diangkat”
“Sekarang ini kondisi bayi tersebut stabil dan sekarang di PICU over all bagus operasinya,” beber dr Imam.
Tempurung ditutup dan cairannya dibuang.
“Memang di luar negeri ada yang seperti ini kasusnya bertahan atau survive sampai umur 12 tahun,”
“Berpengaruh dan sekalipun berkembang pasti akan lambat anak tersebut. Dengan IQ kecerdasan kecil dan hanya merespon pada suara saja,” terangnya.
Ia mengatakan, pihaknya meminta persetujuan keluarga sebelum melakukan tindakan tersebut dan semua diserahkan kepada keluarga.
“Bayi tersebut dalam tahap recovery, kalau pemulihan dari anastesi sudah selesai. Kasus ini baru pertama kali dikerjakan dan bayi ini kelainan genetik,” kata dr Imam.
RSUDAM sudah bisa melakukan operasi besar, seperti kemarin sudah melakukan operasi jantung yang dikerjakan dokter RSUDAM.
“Kami juga melakukan pemisahan bayi kembar siam yang juga telah kami kerjakan,” terangnya.
Pihaknya berusaha semaksimal mungkin memberikan yang terbaik untuk kesehatan masyarakat Lampung.
“Berdasarkan arahan dari Pak Gubernur Lampung Arinal Djunaidi berikan pelayanan kesehatan yang terbaik kepada masyarakat,” imbuhnya.
Sementara ibu dari bayi EA, Sri Wahyuni merasa senang yang luar biasa.
“Kami bersyukur kepada tuhan atas keberhasilan operasi yang dilakukan oleh para dokter RSUDAM hari ini,” kata Sri.
Istri dari Daniel ini bersyukur kepada tuhan yang telah melancarkan semuanya.
“Berkat dari tuhan kami hanya bisa bersyukur dan berterima kasih kepada tim RSUDAM,” kata Sri Wahyuni.
Ayah bayi EA, Daniel mengatakan, keluarga sangat bersyukur anaknya telah selesai dioperasi.
“Kami menyampaikan ucapan terimakasih kepada Deni Ribowo yang telah membawa anak kami ke RSUDAM,”
“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada RSUDAM sehingga oprasi dapat berjalan baik dan lancar,”
“Mohan doa dan bantuan nya untuk anak kami supaya anak kami cepat pulih dan kembali ke rumah,” pungkasnya.
Sebelumnya, Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) Provinsi Lampung merawat bayi perempuan EA usia lima bulan tanpa tempurung kepala sejak lahir.
Bayi EA merupakan anak ketiga dari pasangan suami istri (pasutri) dari Daniel (41) dan Sri Wahyuni (39) warga Lebak Peniangan, Kecamatan Rebang Tangkas, Kabupaten Way Kanan.(**/red)