Nasional, Buana Informasi TV - TSMC, raksasa pabrikan chip asal Taiwan, mempublikasikan roadmap produk semikonduktor mereka, termasuk pengembangan chip dengan transistor mencapai 1 triliun.

Roadmap itu diungkap TSMC dalam konferensi IEDM, di mana mereka mengungkap berbagai teknologi terbarunya untuk membuat chip. Berbagai teknologi tersebut nantinya bisa menghadirkan koleksi desain chiplet 3D-stacked dengan transistor mencapai 1 triliun.

Peningkatan teknologi pengepakan chip yang ada seperti CoWoS, InFO, dan SoIC, berperan dalam mencapai target tersebut, dan pada 2030 mendatang dipercaya bisa dipakai membuat chip monolitik dengan transistor mencapai 200 miliar.

Sebagai informasi, saat ini chip monolitik paling canggih yang ada di pasaran adalah Nvidia GH100 yang punya transistor mencapai 80 miliar, demikian dikutip detikINET dari Techspot, Rabu (3/1/2024).

Hanya saja, menurut TSMC, karena ukuran prosesor semakin besar dan semakin mahal biaya produksinya, teknologi arsitektur multi chiplet akan semakin banyak diadopsi. Misalnya oleh AMD yang baru saja merilis Instinct MI300X dan Intel dengan Ponte Vecchio, yang punya 100 miliar transistor.

Dalam waktu dekat TSMC akan terus mengembangkan chip dengan arsitektur N2 dan N2P yang berbasis fabrikasi 2nm, juga proses fabrikasai A14 1,4nm dan A10 1nm. Chip 2nm tersebut diprediksi mulai diproduksi pada akhir 2025, dan pada 2028 produksinya akan beralih ke proses A14 1,4nm, sampai akhirnya pindah ke 1nm pada 2030.

Di sisi lain, Intel juga tengah menggarap proses 20A yang berbasis fabrikasi 2nm, dan 18A yang berbasis 1,8nm. Jadwal perilisannya juga diperkirakan akan serupa dengan jadwal perilisan dari TSMC.

TSMC meyakini proses bikinannya bakal mengalahkan pesaingnya dari Intel. CEO TSMC C.C Wei menyebut teknologi N3P 3nm menghasilkan kemampuan yang serupa dengan proses 18A Intel.

Di sisi lain Intel juga mengklaim kalau proses bikinannya akan mengalahkan solusi dari TSMC. CEO Intel Pat Gelsinger menyebut proses 18A akan mengalahkan chip 2nm bikinan TSMC, sekalipun diluncurkan setahun lebih cepat. (**/red)