Pesawaran, Buana Informasi TV - Bupati Pesawaran, Dendi Ramadhona mengaku luas hutan mangrove di Pesawaran nomor dua se-Lampung.
Ia mengatakan, vegetasi mangrove terbesar kedua di Lampung setelah Kabupaten Lampung Timur adalah Pesawaran.
Dijelaskannya, pada 2016 luas wilayah mangrove kurang lebih 1.200 hektare.
Namun, pada 2022 melalui potret citra satelit mengalami penurunan sekitar 120 hektare.
Dengan adanya penurunan itu, menjadi PR bagi Pemkab Pesawaran saat ini.
Dendi menjelaskan, dulu peran kawasan mangrove hanya sebatas penahan abrasi.
Namun dengan visi misi Kabupaten Pesawaran saat ini, kawasan tersebut disulap menjadi kawasan wisata.
“Ya, dan itu ada pada program Bumi Wisata 2030,” ucapnya, Selasa (26/12/2023).
Dia menambahkan, Pesawaran walau eksistingnya banyak laut, garis pantai yang panjang, tapi dulu pemanfaatan pariwisatanya masih dinilai kurang.
“Sebab, dulu tata ruang Pesawaran ini bukan menjadi tempat destinasi pariwisata," terangnya.
Merujuk hal itu, Bupati Pesawaran telah berupaya menjadikan Kabupaten Pesawaran menjadi salah satu kawasan pariwisata dan dimulai pada tahun 2019 mulai masuk kedalam rencana setrategis nasional.
Kata dia, dahulu sebelum 2019, walaupun banyak orang tahu ada wisata Mutun, Kelapa Rapat, Pahawang dan lainnya, tapi didalam tata pemerintahan belum menjadi tempat wisata.
“Karena dulu belum boleh ada izin untuk mau tarik retribusi, namun dari 2019 kita sudah bertransformasi dengan cita-cita Bumi Wisata Sejuta Pesona,” jelasnya.
Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona melakukan kegiatan Bakti Sosial Penanaman Pohon Mangrove dan Pembersihan Sampah Pantai dalam rangka HUT DWP ke-24, Hari Ibu ke-95 dan HAB Kemenag RI ke-78 di Wisata Mangrove Cuku Nyinyi Desa Sidodadi Kecamatan Teluk Pandan.
Ia sangat mengapresiasi Kemenag Lampung telah mengangkat isu lingkungan, sebab memang merupakan salah satu hal terpenting saat ini.
“Saya sambut baik dan berterima kasih karena Pesawaran menjadi lokus perayaan hari besar Kemenag tersebut dengan melaksanakan penanaman magrove,” ucapnya.
Ia berharap dukungan dari Kemenag karena wisata Pesawaran didorong menjadi wisata halal.
Lalu SDM yang dicetak juga harus ada pendampingan dari sisi religinya, agar terkontrol pola aktifitas masyarakat dan wisatawanya.
Melalui penanaman mangrove bersama jajaran Kanwil Kemenag Provinsi lampung tentunya telah ikut berperan dalam menjaga lingkungan dan ekosistem.
Sementara Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Lampung Puji Raharjo mengatakan agenda ini adalah bagaimana mengkampanyekan kepedulian terhadap lingkungan.
Agenda yang bertemakan "Peran Ibu Dalam Keberlanjutan Lingkungan" itu dia mengajak seluruh jajaran terutama ibu-ibu untuk ikut berperan dalam penanaman mangrove.
“Ini dilakukan agar kelestariannya dapat kita jaga untuk anak cucu nanti,” pungkas Puji. (**/red)