Nasional, Buana Informasi TV - Bank BTPN terus memperluas layanannya dengan menjajaki portofolio hijau alias pendanaan berkelanjutan. Hal ini dilakukan perbankan untuk mengikuti tren global yang lebih peduli lingkungan dan cita-cita Indonesia untuk menggapai Net Zero Emission (NZE).
Direktur Utama Bank BTPN Henoch Munandar mengatakan pihaknya telah berkomitmen untuk tidak lagi membiayai atau memiliki keterkaitan dengan perusahaan atau industri penyumbang emisi pada 2050 nanti. Hal ini akan terus diupayakan perbankan meskipun BTPN tahu hal ini tidaklah mudah.
"Bahwa kami diwajibkan oleh global demand, SMBCI policy (kebijakan induk usaha BTPN), di tahun 2050 kami tidak boleh lagi membiayai atau memiliki eksposure kepada penyumbang emisi atau industri-industri yang menyebabkan peningkatan polusi dan suhu," kata Henoch, Jumat (1/12/2023).
"Sangat menantang karena Indonesia merupakan negara yang masih memiliki sumber energi yang berasal dari fosil. Tapi kita percaya pemerintah sudah menyiapkan transisi (ke energi bersih dan terbarukan)," tambahnya.
Namun menurutnya langkah ini merupakan bagian dari komitmen Bank BTPN mendukung penuh dan menerapkan prinsip keuangan berkelanjutan untuk mendukung pemerintah mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan melalui berbagai upaya di bidang lingkungan, sosial dan tata kelola (ESG).
"Jadi perusahaan itu tidak melulu mencari profit tapi harus bertanggung jawab terhadap kelangsungan kehidupan kita di muka bumi ini," terangnya.
Untuk memenuhi komitmen tersebut secara nyata, Head of Wholesale Commercial and Transaction BTPN, Nathan Christianto, menjelaskan hingga Juni 2023 perbankan telah melakukan pendanaan di sektor berkelanjutan (portofolio hijau) sebesar Rp 14,17 triliun. Capaian tersebut merupakan hampir 10% dari total kredit perbangkan yang mencapai Rp 148,71 triliun.
"Dari hampir Rp 150 triliun itu (Rp 148,71 triliun), kita itu juga sangat aktif di financing atau pemberian fasilitas kredit kepada yang mempunyai flavor environmental (ketertarikan akan lingkungan) dan sosial," papar Nathan.
Nathan mengatakan dari segi environment atau lingkungan, pihaknya telah fokus pada pendanaan proyek energi terbarukan dan efisiensi energi hingga investasi pada kegiatan usaha berwawasan lingkungan. Terkait langkah ini setidaknya bank BTPN telah melakukan pendanaan hingga Rp 7,63 triliun.
Selebihnya sekitar Rp 6,54 triliun dari Rp 14,7 triliun tadi telah disalurkan untuk pembiayaan UMKM. Dalam hal ini juga dilakukan perbankan melalui program pemberdayaan UMKM (program Daya).
"Apa itu environment yang kita aktif adalah energi terbarukan, yang kedua adalah dari segi sustainable plantation, dan yang ketiga adalah energi efisiensi dan green bond. Nah di sisi lainnya, setengahnya dari Rp 14-an triliun adalah sisi bagaimana kita memberikan fasilitas kepada sisi 's'-nya, sosial, UMKM," ujarnya. (**/red)