Tanggamus, Buana Informasi TV - Ketua Pelaksana Penurunan Stunting Tanggamus Merii Yosefa menuturkan, kegiatan Diseminasi Audit Stunting sudah diadakan dua kali di Kabupaten Tanggamus, Lampung.
Merii menjelaskan, Desiminasi Audit Stunting pertama dilaksanakan di Kecamatan Kelumbayan, Tanggamus.
Menurutnya, Desiminasi Audit Stunting memang harus dilakukan dua kali dalam satu tahun.
"Memang secara juknis dari BKKBN ini harus dilaksanakan sebanyak dua kali dalam satu tahun," kata Merii, Selasa (28/11/2023).
Diseminasi Audit Stunting merupakan kegiatan lanjutan dengan ditetapkannya tim audit stunting.
Selanjutnya, pihaknya akan melakukan investigasi dan penilaian di kontak sasaran di tingkat kecamatan.
Ia menceritakan, dalam evaluasi sebelumnya pihaknya telah menemukan banyak sasaran di lokus yang telah ditentukan.
Sasaran yang ditemukan antara lain, calon pengantin, dua ibu hamil, dua orang ibu menyusui, dan dua orang balita dan batita.
"Pada tahun berikutnya kita akan kembali melakukan kegiatan yang sama sebanyak dua kali," jelasnya.
Pada tahun berikutnya, pihaknya juga akan menentukan lokus baru untuk pemberantasan stunting di Kabupaten Tanggamus.
Merii mengungkapkan, untuk tahun ini sesuai dengan peraturan lokus saat ini berada di tujuh kecamatan yang berbeda.
Merii mengatakan, cukup banyak faktor yang mengakibatkan tingginya angka stunting di Tanggamus untuk saat ini.
Menurut tim teknis, faktor tingginya stunting adalan masalah sanitasi, sosioekonomi, dan lainnya.
Terdapat faktor-faktor lainnya yang juga berpengaruh dengan angka stunting di Tanggamus.
"Jadi nanti pada tahun kedepan juga bisa jadi ada penambahan lokus sesuai dengan survei yang ada," jelasnya.
Dinas PPADalduk dan KB Tanggamus nantinya akan melakukan audit kasus stunting dengan dana yang telah tersedia.
Selain itu, pihaknya juga akan melakukan lokakarya yang akan dilaksanakan di 20 kecamatan.
Angka stunting pada tahun ini masih berada di angka 20,4 persen.
Tentunya untuk saat ini, angka stunting di Kabupaten Tanggamus masih cukup tinggi.
Hal itu karena pada tahun 2024 presiden menargetkan angka stunting di seluruh Indonesia turun hingga ke angka 14 persen.
Namun, angka stunting di Tanggamus memang mengalami penurunan dari 2021 ke 2022 lalu.
Dimana pada tahun 2021 lalu menyentuh angka 25 persen.
Kemudian, di tahun 2022 mengalami penurunan menjadi 20,4 persen. (**/red)