Lampung Barat, Buana Informasi TV - BPBD Pemkab Lampung Barat menyebut pihaknya akan segera bersurat ke sejumlah instansi pemerintahan untuk upaya antisipasi bencana alam.
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Lampung Barat, Hidayatullah mengatakan, surat tersebut akan dikirim ke instansi pemerintahan dari tingkat kabupaten hingga pekon.
“Dalam surat edaran itu kita menyampaikan hal-hal yang terkait dengan bencana alam dan upaya pencegahannya,” ujar dia mewakili Kepala BPBD Lampung Barat Padang Priyo Utomo, Rabu (8/11/2023).
“Isinya tentu saja beberapa imbauan agar masyarakat tidak membuang sampah sembarangan dan lainnya,” sambungnya.
Selain itu, tambah dia, masyarakat juga diimbau agar selalu memperbaiki dan membersihkan saluran air.
Selanjutnya menghindari membangun suatu bangunan atau lainnya di pinggir sungai atau pinggir tebing.
“Dalam surat edaran itu juga kami memberi pesan untuk melakukan penanaman pohon dalam rangka mencegah longsor,” ucapnya.
“Menjaga dan membersihkan drainase atau siring dengan baik agar saluran air berjalan lancar dan tidak tersumbat,” tambahnya.
Dirinya berharap agar upaya-upaya yang telah dilakukan pihaknya saat ini bisa mengantisipasi dengan baik terjadinya bencana alam.
“Kita berharap tidak terjadi bencana alam, kita pun sudah melakukan antisipasi sesuai dengan tagline kita sebagai kabupaten tangguh bencana,” harapnya.
“Sehingga kita harus benar-benar siap menghadapi segala situasi bencana yang bisa terjadi dan dapat diantisipasi dengan baik," pungkasnya.
Terakhir dirinya juga meminta masyarakat agar lebih waspada dan meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana alam.
Sebelumnya, BPBD Lampung Barat telah membentuk sebanyak 745 satgas penanggulangan bencana untuk wilayah Lampung Barat.
Satgas penanggulangan bencana yang dibentuk oleh BPBD Lampung Barat ini akan tersebar di sejumlah pekon di 15 kecamatan yang ada di Lampung Barat.
Kepala BPDB Lampung Barat, Padang Priyo Utomo mengatakan, satgas penanggulangan bencana ini dibentuk untuk upaya mitigasi bencana alam yang sering terjadi di Lampung Barat.
“Karena wilayah Lampung Barat juga mulai memasuki musim penghujan. Sehingga resiko terjadinya bencana alam cukup tinggi,” ujar dia.
“Untuk itu seluruh satgas yang dibentuk ini sengaja dipersiapkan untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam di Lampung Barat,” sambungnya.
Dirinya menambahkan, nantinya akan ada tiga pleton satgas BPBD Lampung Barat yang berjumlah 90 orang.
Kemudian ada satgas pekon yang tersebar di 131 pekon dan 5 kelurahan di 15 kecamatan yang ada sebanyak 655 orang.
“Masing-masing pekon nantinya akan terdapat lima anggota satgas penanggulangan bencana yang disiapkan,” sebutnya.
“Sedangkan tiga pleton di tingkat kabupaten terdiri dari satu pleton satgas penanggulangan bencana. Satu pleton tim reaksi cepat dan satu pleton tim SAR,” terusnya.
Padang mengungkapkan, seluruh satgas yang disiapkan itu tentunya sudah diberi pelatihan terkait penanganan bencana dan pengendalian bencana.
“Mereka telah mempunyai kemampuan terkait hal apa saja yang harus dilakukan ketika terjadi bencana di wilayah masing-masing,” ungkapnya.
Seluruh satgas yang disiapkan itu nantinya akan mempunyai perannya masing-masing dalam hal antisipasi pencegahan bencana alam.
“Jadi untuk satgas kabupaten standby dan siaga menunggu informasi dari satgas kita yang ditingkat pekon,” tuturnya.
“Satgas kita juga ada yang standby di kecamatan dan ada yang memang siaga membantu satgas pekon yang berada di wilayah rawan terjadi bencana," terusnya.
Selain menyiapkan para personel tersebut, kata dia, disiapkan juga sarana prasarana pendukung untuk menunjang kerja satgas di lapangan.
Di antaranya seperti tenda pengungsian tiga unit, tenda keluarga delapan unit, serta sejumlah tenda penunjang dari BNPB.
"Kita juga ada dua unit perahu karet, tiga unit perahu fiber, gergaji mesin tiga unit, serta sarana prasarana lain yang dapat membantu,” katanya.
“Bahkan kita juga ada pelampung dan alat selam. Itu semua kita siapkan jika memang sedang terjadi keadaan darurat," tambahnya.
Lebih lanjut, terdapat juga delapan unit mobil penanggulangan bencana untuk penanganan bencana alam.
“Terdiri dari dari kendaraan mobil dapur umum, mobil operasional, mobil tangki, mobil serba guna, dan mobil pick up sebanyak empat unit,” sebutnya.
Kendati sudah mempunyai persiapan dengan membentuk satgas tersebut, tentu pihaknya juga terus berkoordinasi dan melibatkan stakeholder lain.
Seperti halnya Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Dinas Perhubungan, Dinas Sosial serta pihak terkait lain apabila terjadi bencana di kabupaten Lampung Barat. (**/red)