Bandar Lampung,Buana Informasi TV - Jajaran Polsek Sukarame menerima satu pelaku diduga pengeroyokan terhadap GIZ siswa SMK Bina Latih Karya (BLK) Bandar Lampung.
Kapolsek Sukarame Polresta Bandar Lampung Kompol Warsito mengatakan, polisi menerima satu DPO GA yang diantarkan langsung oleh keluarganya, Minggu (5/11/2023) pukul 16.30 WIB.
"Jadi DPO GA ini masih pelajar yang merupakan warga Kedaton, dan telah kami terima dari keluarganya," kata Kapolsek Sukarame Kompol Warsito saat diwawancarai , Minggu (5/11/2023) di Bandar Lampung.
Kompol Warsito mengatakan, pihaknya menerima pelaku ini dengan cara yang persuasif.
"Alhamdulillah keluarga pelaku mengantarkan langsung GA ini ke kantor Polisi," kata Kompol Warsito.
Artinya menyerahkan diri, semua ini atas usaha dari tim melakukan pendekatan secara persuasif kepada keluarganya untuk menyerahkan diri ke Polisi.
DPO GA ini berperan sebagai yang menabrak korban, lalu mengeluarkan alat untuk menyiksa korban.
"Motifnya korban dan para pelaku ini saling ejek atau menantang di media sosial," kata Kompol Warsito.
Polisi saat ini melakukan pengejaran satu DPO YS.
"Jadi kami sudah berkomunikasi dengan keluarga untuk mengantarkan pelaku kepada polisi," kata Kompol Warsito.
Sebelumnya, Kepala SMK BLK Nuryanto mengatakan, dirinya membenarkan ada siswanya GIZ meninggal dunia setelah dikeroyok sekelompok orang.
"Benar anak kami meninggal dunia setelah dikeroyok," kata Nuryanto.
Ia mengatakan, siswa GIZ yang meninggal dunia ini merupakan siswa kelas XII jurusan Teknik Komputer Jaringan.
Polisi sampai saat ini telah mengamankan empat pelaku dan tinggal satu pelaku lainnya yang belum ditangkap yakni YS.
Sebelumnya, seorang pelajar SMK BLK (Bina Latih Karya) berinisial GIZ meninggal dunia setelah dikeroyok di Jalan Soekarno Hatta (dekat Panti Asuhan Qoroba Mulya), Kelurahan Way Dadi Baru, Kecamatan Sukarame, Kota Bandar Lampung, Senin (30/10/2023) malam.
Pasca peristiwa tersebut, Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) negeri ataupun swasta se Bandar Lampung menginginkan OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) sebagai agen terdepan dalam pembentukan moral kebaikan pelajar.
Ketua MKKS SMK se Bandar Lampung Edy Harjito mengatakan, pihaknya bersama dengan kepala SMK se Kota Bandar Lampung sengaja membentuk forum tersebut.
"Jadi kegiatan ini selain sebagai agen moral kebaikan untuk para pelajar maka diharapkan juga sebagai ajang silahturahmi antar siswa SMK se Bandar Lampung," kata Edy Harjito.
Pihaknya selain berharap para siswa kompak, diharapkan juga kepala sekolah juga kompak hingga pembina OSIS juga kompak.
"Kejadian yang mengerikan dan memprihatinkan ini sangatlah miris jika dibayangkan," kata Edy.
Ia mengatakan, para siswa itu mestinya taat dengan guru.
"Jadi mereka yang melakukan tindakan tawuran kemarin itu meraka yang tidak baik. Karena mereka tidak nurut dengan orang tuanya," kata Edy.
Pelaku tawuran itu tidak patuh kepada orang tuanya, di rumah patuh kepada orang tua dan di sekolah harus patuh terhadap gurunya.
Saat ditanya bagaimana evaluasi pasca kejadian tawuran hingga meninggalnya satu siswa SMK BLK Bandar Lampung, Kepala SMKN 2 Bandar Lampung ini mengatakan, hal tersebut semua sudah terjadi.
"Semua sudah terjadi dan harus move on untuk maju terus, diharapkan kompak terus. Nanti forum pastikan harus kompak selalu," kata Edy.
Ia mengatakan, pelaku tawuran itu orang teler karena seperti orang gila, sehingga apa yang dilakukan tidak sadar.
"Total siswa SMK se Bandar Lampung ini mencapai 24 ribu siswa, maka harus berhasil meraih cita-cita," kata Edy.(**/red)