Pesawaran, Buana Informasi TV - Kabupaten Pesawaran, Lampung tentu saja tak lepas dari ancaman gagal panen di lahan persawahan masyarakat petani.
Ancaman yang paling mendasari adalah berkurangnya sumber air untuk mengaliri sawah yang sebenarnya tersisa beberapa bulan lagi untuk memasuki masa panen.
Terlebih lagi Kabupaten Pesawaran merupakan salah satu penyumbang pangan berupa padi untuk Provinsi Lampung.
Apalagi wilayah di Pesawaran yang jauh dari daerah irigasi, bahkan kondisinya terbilang membahayakan dan senantiasa gagal panen ada di depan mata.
“Wilayah yang jauh dari daerah irigasi ada kemungkinan mengalami gagal panen akibat dampak kekeringan dari musim kemarau dan El Nino,” kata Dendi, Jumat (1/9/2023).
Kendati demikian, menurut Dendi, para petani sudah mengetahui hal itu sebelum terjadinya kekeringan seperti sekarang.
Katanya, petani sudah mulai memanfaatkan sumber-sumber air yang ada untuk mengisi lahan persawahan mereka.
“Seperti memanfaatkan sumur bor yang sudah ada di sana,” kata dia.
Tak hanya itu saja, Pemkab Pesawaran juga telah menyuplai bantuan mesin alkon untuk menarik sumber air ke lahan pertanian.
Lanjut Dendi, berbeda dengan daerah non irigasi, daerah yang dekat dengan sumber air justru masih dalam kondisi aman.
“Ya, lahan pertanian yang merupakan zona irigasi kondisinya masih produktif,” jelasnya.
Dirinya juga menjelaskan, hampir seluruh wilayah di Bumi Andan Jejama memiliki titik rawan kekeringan.
Hal tersebut berdasarkan mitigasi yang telah dilakukan oleh pemerintah pada baru-baru ini.
Kata Dendi, wilayah di pesisir Pesawaran lah yang menjadi perhatian oleh pemerintah.
Kekeringan di wilayah tersebut juga besar potensinya dan lokasinya ada di empat kecamatan.
Seperti di Kecamatan Padang Cermin, Marga Punduh, Punduh Pedada, dan Way Khilau. (**/red)