Pesawaran, Penacakrawala.id – Sampah plastik masih menjadi persoalan di Kabupaten Pesawaran. Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Dinas Pertanahan dan Lingkungan Hidup (DPLH) Linda Sari, Jumat (22/11).
Linda menjelaskan, DPLH Pesawaran berencana mengelola sampah plastik yang menjadi salah satu isu utama di lingkungan.
“Caranya kami membeli alat extruder untuk pembuatan bijih plastik dan pengelolaan plastik menjadi batako dan lainnya,” papar Linda.
Kemudian, pihaknya juga akan mengimplementasi teknologi dalam pengelolaan sampah di Pesawaran saat ini.
“Pemkab Pesawaran sedang menjajaki untuk menggunakan alat pembakaran sampah minim karbon untuk mengatasi sampah yang sudah tidak dapat di daur ulang,” tegasnya.
Cara ini juga menjadi salah satu upaya mengurangi sampah di Bumi Andan Jejama sebesar 30 persen di tahun 2025.
Kemudian, DPLH Pesawaran juga mendorong agar masyarakat untuk memilah sampah organik dan non-organik dengan pembentukan bank sampah.
“Karena adanya bank dampah diharapkan menimbulkan kebiasaan setiap rumah tangga memilah sampahnya dari rumah,” kata Linda.
Sementara untuk mempercepat yang berefek pada efektivitasnya secara masif pihaknya juga terkendala oleh beberapa masalah yang hadapi, baik dari segi anggaran, sumber daya, maupun regulasi.
“Kendala tentu ada , akan tetapi DPLH berusaha mencari jalan keluar seperti dari segi anggaran yang tidak memadai.
Dalam pengadaan Sarpras DPLH merangkul pihak Swasta untuk dapat memberikan CSRnya dalam memberikan bantuan berupa kontainer sampah dan tempat sampah,” jelasnya.
“Begitupun masalah SDM yang menggandeng kelompok swadaya masyarakat (KSM) Berkah Mandiri Sejahtera jntuk memberikan edukasi kepada kelopok masyarakat dalam pembentukan dan pembinaan Bank Sampah,” imbuh Linda.
Terlebih lagi saat ini, Pesawaran sudah sudah membentuk 13 bank sampah.(**/red)