breaking news Baru

Polres Lampung Selatan Masih Selidiki Kasus Penganiayaan Remaja

Lampung Selatan, buanainformasi.tv - Polres Lampung Selatan masih menyelidiki kasus penganiayaan remaja bernama Agil Muhammad Zilqimdi.

Sebelumnya, Agil Muhammad Zilqim sedang makan siomay sendiri di lapangan volley Pemda, tiba-tiba korban dianiaya sejumlah orang tidak dikenal, Senin (21/10/2024) sekitar pukul 21.30 WIB.

Kapolsek Kalianda Iptu Sulyadi membenarkan adanya kasus penganiayaan terhadap remaja di wilayah Kalianda.

Namun, kata dia, kasus tersebut sudah ditangani Polres Lampung Selatan.

"Iya ada infonya. Laporannya ke Polres Lampung Selatan. Ini kejadian semalam," ujar Sulyadi, Selasa (22/10/2024).

Kapolres Lampung Selatan AKBP Yusriandi Yusrin juga membenarkan adanya penganiayaan terhadap remaja di wilayah Kalianda.

Saat ini kata dia, kasus tersebut sedang dalam penyelidikan.

"Dari laporan korban bernama Agil. Kejadian sekitar jam 21.30 WIB, di seputaran Kantor BKD. Dilaporkan ke Polres Lampung Selatan jam 01.00 WIB," ujarnya.

Ia menyebut pelaku penganiayan diduga berjumlah 10 orang.

Saat itu sekelompok orang tidak dikenal mendatangi Korban.

Mencoba mengambil sepeda motor korban tetapi korban melawan.

Lalu, korban mendapat penganiayaan dari para pelaku sehingga mengalami luka di bagian leher dan pipi diduga akibat sayatan senjata tajam.

Kasat Reskrim Polres Lampung Selatan AKP Dhedi Adi Putra mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan atas kasus tersebut.

"Tadi pagi jam 01.00 korban laporan dan dilakukan klarifikasi," ujarnya.

Ia menyebut berdasarkan keterangan korban, tidak mengenal para pelaku.

"Keterangan korban tidak tau dan tidak kenal dengan orang-orang yang mendatangi," ujarnya.

Sebelumnya, orang tua siswa atasnama Agil Muhammad Zilqim kelas XI TKRO 2 menghubungi pihak kepolisian bahwa anaknya mendapat penganiayaan.

"Kejadiannya semalam sekitar jam 9 malam. Anak saya sedang makan siomay sendiri di lapangan volly Pemda," ujarnya.

Lalu, tiba-tiba didatangi segerombolan anak-anak muda mengendarai sepeda motor, jumlahnya ada sekitar 10 motor, mereka boncengan.

"Kemudian, mereka langsung memegang tangan anak saya dan menodongkan pisau ke leher anak saya sambil meminta uang," ujarnya.

"Anak saya kasih Rp 50 ribu. Tapi para pelaku tidak mau," sambungnya.

Lalu, para pelaku menggeledah badan anaknya dan dapatlah HP anaknya.

"Tapi uang yang anak saya kasih tadi diambil juga sama para pelaku," ujarnya.

Sang anak berusaha melawan, namun malah terkena sabetan pisau di leher dan pipinya.

Kemudian, anaknya melarikan diri tanpa sendal menaiki motornya, menuju indekos temannya di sekitaran SMAN 2 Kalianda.

Oleh temannya, korba dibawa ke IGD RSUD Bob Bazar untuk mendapatkan perawatan, lukanya dijahit.

Saat ini anaknya suda dibawa pulang ke rumah subuh tadi.(**/red)