breaking news Baru

Terduga Pembunuh Karjiko Memiliki Catatan Kriminal Kasus Penggelapan

Lampung Tengah, buanainformasi.tv - Terduga pembunuh sopir truk asal Lampung Tengah, Karjiko (45), disebut-sebut memiliki catatan kriminal kasus penggelapan di daerah Lampung.

Informasi yang diterima dari kerabat korban, jika terduga pembunuh sopir truk tersebut merupakan mantan karyawan di tempat kerja korban, dan sudah berhenti bekerja 14 tahun lalu.

Diketahui, terjadi insiden pembunuhan, sopir truk bernama Karjiko, ditemukan tewas dengan dengan 17 luka tusukan di tubuhnya pada Sabtu (21/9/2024). Karjiko ditemukan telah meregang nyawa di pinggir jalan tol KM 77 Serang-Banten.

Hingga kini, pihak kepolisian masih memburu pelaku pembunuh Karjiko serta truk fuso yang ketika dikendarai korban bermuatan gula.

Kerabat korban, Sunari saat dikonfirmasi, mengungkapkan, jika benar ada 3 orang yang menumpang ke mobil Karjiko sebelum ditemukan tewas dengan 17 luka tusukan, Sabtu (21/9/2024).

Sunari mengatakan, setelah keluar dari Lampung, dia mendapat kabar dari Karjiko bahwa ada 3 orang menumpang di mobilnya sejak dari Pelabuhan Bakauheni.

Dia pun mengaku tidak asing dengan orang tersebut setelah fotonya beredar di media sosial Komunitas Romantika Sopir Truk Indonesia (RSTI) korwil Lampung yang turut memantau perjalanan korban.

"Karjiko kenal dengan seorang yang menumpang di mobilnya."

"Dari informasi yang saya dapat, namanya Boby, dia bekas sopir juga," kata Sunari, Rabu (25/9/2024).

Sebelumnya diberitakan, Karjiko (45) warga Kampung Fajar Asri, Kecamatan Seputih Agung, Lampung Tengah menjadi korban pembajakan atau pembegalan mobil muatan di jalan tol wilayah setempat, Sabtu (21/9/2024).

Kerabat korban, Sunari mengatakan, peristiwa diketahui saat Karjiko ditemukan polisi setempat dalam keadaan terkapar di pinggir jalan tol dalam keadaan meninggal dunia.

"Korban tewas dengan 17 luka tusukan di bagian dada dan perut serta punggungnya," katanya, Selasa (24/9/2024).

Sunari mengatakan, Karjiko kala itu sedang mengendarai truk Fuso warna hijau plat BE 8640 ACU dengan muatan gula seberat 38 ton.

Saat hendak berangkat ke Ciledug, Sunari sempat berkomunikasi dengan korban bahwa ada 3 orang yang menumpang di mobilnya.

Namun, setelah itu Sunari dan pihak perusahaan tempat Karjiko bekerja sempat hilang komunikasi dengannya selama 3 hari.

Bahkan, kata Sunari, selain 'lost contact', pihak perusahaan pun tidak bisa melacak posisi kendaraan yang dikemudikan Karjiko melalui GPS.

"Tau-tau kami dapat kabar hari Sabtu kemarin kalau Karjiko ditemukan tewas di pinggir jalan tol, dan mobil fusonya hilang," ujarnya.

Sunari menyebutkan, Karjiko tewas dalam keadaan telungkup dengan badan penuh luka tusukan, luka lebam, dan mulut tersumpal handuk.

Saat ini, jenazah korban telah dipulangkan ke rumah duka, dan telah dimakamkan di kampung halaman korban.

Saat ini Sunari berharap untuk pihak kepolisian setempat supaya pelaku dapat ditangkap dan dihukum atas pembunuhan dan pencurian kendaraan muatan korban.

"Saya berharap polisi bisa menangkap pelaku dan dihukum dengan adil sesuai aturan," katanya.(**/red)