Bandar Lampung, buanainformasi.tv - Dinas Pangan Pemkot Bandar Lampung menyatakan belum menemukan adanya bakal calon kepala daerah (bacakada) bagikan beras jelang Pilkada 2024 November mendatang.
“Kita di sini punya Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), sampai saat ini kita belum menemukan menjumpai hal tersebut,” ujar Plt Kepala Dinas Pangan Pemkot Bandar Lampung, Mohammad Yusuf, Senin (2/9/2024).
“Kita selalu memantau di pasaran soal ketersediaan beras ini, untuk saat ini kita belum menjumpai itu. Kalau ada akan berpengaruh ke harga,” terusnya.
Menurutnya, ketika ada calon yang ditemukan mempergunakan bahan pangan sebagai alat kampanye pihaknya langsung berkoordinasi.
“Jika itu terjadi, kita tetap akan terus berkoordinasi dengan Bulog dan sumber pemasok bahan pangan lainnya,” imbuhnya.
“Hal itu tentunya kita lakukan untuk menjaga ketersediaan, apakah nanti ketersediaan masih cukup apa tidak, kita cek,” tambahnya.
Menurutnya, saat ini pihaknya juga masih mempunyai banyak cadangan bahan pangan beras di gudang Bulog.
“Masih ada juga di gudang, jadi kita di sini tidak perlu khawatir. Setiap hari kita lakukan pemantauan,” jelasnya.
“Intinya dari kita, ketika ada temuan tersebut, kita akan terus melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait,” lanjutnya.
Sebelumnya, Dinas Pangan Pemkot Bandar Lampung juga telah memastikan ketersediaan beras di kota setempat masih stabil.
“Untuk ketersediaan beras di Kota Bandar Lampung, kita saat ini dalam kondisi stabil dan relatif aman,” ujar Yusuf, Kamis (29/8/2024).
Ia menyebut, pada minggu keempat bulan Agustus 2024, ketersediaan beras masih cukup banyak dibanding kebutuhan masyarakat.
“Untuk kebutuhan itu sebanyak 1.210 ton, sedangkan untuk ketersediaan kita masih punya sebanyak 2.300 ton,” sebutnya.
“Terkait dengan harga, ada kenaikan harga sedikit dibanding minggu ketiga bulan Agustus tahun 2024 ini,” terusnya.
Sebagai informasi, saat ini harga beras menjadi Rp 15.900 ribu per kg. Sedangkan di minggu ketiga, harga beras masih Rp 15 ribu per kg.
Menurut Yusuf, meskipun terjadi kenaikan sedikit, hal itu disebabkan oleh beberapa lahan di Bandar Lampung yang belum panen.
“Karena memang kita belum panen, tapi sebentar lagi akan ada panen. Jadi harapannya harganya akan kembali turun dan kembali stabil,” pungkasnya.(**/red)