breaking news Baru

Perenang Antar Pulau Lampung Raih Rekor MURI Di HUT RI KE-79

Bandar Lampung, buanainformasi.tv -  Komunitas Perenang Antar Pulau Lampung berhasil memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) tepat pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) ke 79, pada Sabtu (17/8/2024).

Adapun rekor yang diukir yakni kategori "Berenang di Perairan Terbuka Membawa Bendera Merah Putih Menempuh Jarak Terjauh".

Pada pemecahan rekor tersebut, sebanyak 318 perenang profesional dari Lampung, DKI Jakarta, dan Jawa Tengah, berhasil menarik bendera merah putih ukuran 5 x 20 meter, sejauh 8.063 meter.

Penarikan bendera di perairan Teluk Lampung itu dimulai dari Pantai Gunung Kunyit, Sukaraja, Bumi Waras, Bandar Lampung, sekitar pukul 06.15 WIB sampai Pantai Mutun, Desa Sukajaya, Padang Cermin, Pesawaran, sekita pukul 09.30 WIB.

Penggagas kegiatan, Napoli Situmorang menjelaskan, rekor MURI ini merupakan yang pertama kali diukir di Indonesia bahkan dunia.
"Pihak MURI mengkonfirmasi ini baru pertama kali di Indonesia bahkan dunia, dimana sebanyak 318 orang menarik bendera berukuran 5x20 meter di atas perairan terbuka dengan jarak sejauh 8.063 meter.

Dan itu kami pulai pukul 06.15 sampai 09.30 WIB," kata Napoli kepada Tribun Lampung, Minggu (18/8/2024).
Bagi Napoli, kegiatan yang mereka lakukan bukanlah untuk gagah-gagahan, apalagi untuk pansos.

"Tujuan kami untuk memperkuat rasa nasionalisme, patriotisme, dan menunjukkan prestasi warga Lampung yang bisa dicatatkan di MURI. Selain itu, kami juga ingin memperkenalkan wisata bahari di Lampung dan memasyarakatkan olah raga berenang di laut," ujarnya.

"Pantai Gunung Kunyit dipilih jadi titik awal karena pantai itu memiliki potensi yang sangat besar, tapi kondisinya saat ini memprihatinkan. Padahal itu bisa ditingkatkan lagi kalau pengelolaannya baik," jelas alumni SMAN 3 Bandar Lampung angkatan 1984 ini.

Napoli kemudian menceritakan, awal mula ia terinspirasi untuk mengukir rekor MURI dari hobi yang ia geluti di dunia berenang laut terbuka.

"Saya dan teman-teman memang hobi berenang di perairan terbuka. Pemecahan rekor ini terinspirasi pada peringatan 17 Agustus tahun lalu. Saat itu saya berenang bawa bendera merah putih dari Pantai Gunung Kunyit sampai Mutun. Dan itu saya tarik menggunakan ban mobil dan itu berhasil," tuturnya.

Capaian tersebut membuat Napoli dan rekan-rekannya terinspirasi untuk mengukir prestasi yang lebih besar.

Dia pun mengusulkan kepada MURI untuk membuat rekor menarik bendera yang dibentangkan di atas permukaan laut terbuka.

"Sekitar bulan April, saya berfikir bahwa 17 Agustus semakin dekat dan kemudian saya mulai mengusulkan ide gila saya itu ke MURI. Kemudian pada 17 Mei 2024, setelah tiga kali merevisi usulan, MURI akhirnya mengkonfirmasi menerima usulan kami," tutur pria yang jadi pengurus Bidang Ketenagakerjaan, Advokasi, dan Jaminan Sosial DPP APINDO Lampung pimpinan Ary Meizari Alfian ini.

Dengan diterimanya usulan tersebut, Napoli dan rekan-rekannya hanya memiliki waktu tiga bulan untuk mematangkan persiapan memecahkan rekor.
"Persiapannya tiga bulan, tapi efektifnya cuma dua bulan," tambah Napoli.

Ia pun menjelaskan bahwa peserta pemecahan rekor MURI awalnya ditargetkan 100 orang.
"Awal 100 orang, ternyata setelah informasi tersebar, animo teman-teman atlet renang dan masyarakat luar biasa. Sampai pada 25 Juli kami tutup pendaftaran, ada sekitar 318 peserta," imbuh pengajar di berbagai kampus di Lampung yang kini jadi kandidat Doktor Teknik Sipil dari Universitas Tarumanegara (Untar).

Sebelum aksi pemecahan rekor, ia mengatakan, dua kali uji coba.
"Kami dua kali uji coba penarikan bendera pra even dan relatif berhasil. Ini dilakukan untuk mencoba kekuatan konstruksi bendera menahan beban dan hempasan ombak selama penarikan, berikut mitigasi force majeure-nya. Uji coba kedua sukses sejauh 5,2 Km," jelasnya.

Napoli berharap, pemecahan rekor ini dapat menginspirasi atlet muda di Lampung untuk mengukir prestasi yang lebih tinggi.
"Kami berharap ini bisa menginspirasi mereka agar bisa semangat mengadakan even selanjutnya yang lebih besar," tambahnya.

Bahkan ia berharap bisa menaklukan Selat Sunda yang selama ini hanya bisa ditaklukan TNI.
"Selat Sunda itu sejauh ini hanya bisa ditaklukan marinir, seandainya memungkinkan kita ingin melakukan juga, hanya sipil tidak melibatkan marinir. Mudah-mudahan ide gila ini bisa terwujud," pungkas Komisaris Utama Tirta Wandhira Utama dan Dirut Berdatu Konsursindo ini.(**/red)