Lampung Barat, buanainformasi.tv - Longsor yang terjadi di Pekon Bandar Baru, Kecamatan Sukau, Lampung Barat, Lampung semakin meluas hingga mengikis area perkebunan warga setempat.
Informasi dari warga, longsor di Bandar Baru Lampung Barat itu sudah berlangsung selama lima tahun sejak 2019 dan kerusakan parah mulai terjadi di tahun 2023 hingga 2024 ini.
Kepala BPBD Lampung Barat, Padang Priyo Utomo mengatakan, lokasi longsor di Bandar Baru itu harus segera ditangani sebelum menimbulkan dampak yang lebih besar.
”Sebab kondisi longsoran di area lahan perkebunan masyarakat di Pekon Bandar Baru, Kecamatan Sukau ini semakin parah dan melebar,” ujarnya saat meninjau lokasi, Selasa (9/7/2024) kemarin.
“Terkait penanganan secara fisik pada titik longsoran, saat ini kami masih melakukan hitungan-hitungan dan analisa yang nanti akan kita sampaikan dengan pimpinan,” terusnya.
Kendati begitu, pihaknya telah mengajak pemerintah pekon hingga kecamatan untuk melakukan penanganan tanggap darurat berupa mitigasi bencana.
“Cuman untuk kondisi tanggap darurat harus kita lakukan dengan waktu dekat, hal ini sudah saya koordinasikan dengan camat dan aparatur pekon,” jelasnya.
“Longsoran yang terjadi di sini memang harus segera dimulai mitigasinya. Setidaknya hal ini dilakukan untuk mengurangi resiko yang lebih besar,” lanjutnya.
Menurut Padang, salah satu upaya mitigasi yang harus dilakukan yakni berupa imbauan, edukasi dan sosialisasi terhadap mansyarakat.
“Kita beri arahan untuk masyarakat yang memiliki lahan dekat longsoran agar tidak beraktivitas terlalu dekat,” imbuhnya.
“Karena semakin hari luas longsoran semakin bertambah dan jurang yang dibentuk semakin dalam,”
Masyarakat yang memiliki lahan di sekitar longsoran juga diminta agar menanam jenis pohon yang membantu mengikat tanah untuk menahan erosi.
Ia menilai, aspek pendukung semakin meluasnya longsoran yang terjadi salah satunya yakni debit air yang tidak terkendali dan mengarah ke arah titik longsor.
Melihat kondisit itu, pihaknya bersama pemerintah pekon hingga kecamatan akan segera melakukan upaya rekayasa pengalihan air.
“ini nanti kita diskusikan secara teknis dari pihak pekon, kecamatan hingga kabupaten untuk membahasnya,”
“Kita berencana melakukan upaya rekayasa pengalihan debit air yang mengarah kesini sehingga bisa meminimalisir longsor susulan di area lahan,” pungkasnya.
Sementara itu Camat Sukau, Juremiyudi menyatakan siap untuk melakukan penanganan tanggap darurat longsor secepat mungkin.
“Akan sesegera mungkin kita lakukan penanganan antisipasi awal. Ini harus kita lakukan bersama unsur yang ada di Kecamatan Sukau,” tegasnya.
“Untuk hal-hal teknis lain, kita menunggu dan sifatnya siap berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten,” sambungnya.
Terkait penanganan teknis, pihaknya mengaku kita menunggu arahan dari kabupaten untuk melakukan rakor penanganan.
“Tapi kalau untuk di lapangan, paling lambat minggu depan kita mulai memetakan lokasi terdampak dan mulai merekayasa pengalihan air,” pungkasnya. (**/red)