Lampung Tengah, Buana Informasi TV - Ribuan ekor ayam potong siap panen dilaporkan mati akibat padamnya listrik yang terjadi di provinsi Lampung juga di Kecamatan Kalirejo dan Kecamatan Sendang Agung, Lampung Tengah. Kejadian tersebut menimbulkan kerugian besar bagi para peternak lokal di wilayah tersebut.
Padamnya listrik yang berlangsung secara tiba-tiba menyebabkan pompa air dan blower angin yang memberikan pasokan air ke kandang-kandang ayam potong menjadi tidak berfungsi. Tanpa pasokan airdan angin yang cukup, suhu di dalam kandang meningkat secara signifikan, menyebabkan stres pada ayam-ayam tersebut.
Selain itu, tanpa aliran listrik, sistem ventilasi di kandang juga tidak dapat beroperasi, menyebabkan kondisi udara di dalam kandang menjadi tidak sehat bagi ayam-ayam tersebut. Kombinasi dari kondisi panas dan udara yang tidak sehat membuat ribuan ekor ayam potong menjadi lemas dan akhirnya mati.
Para peternak yang telah menghabiskan waktu dan tenaga untuk merawat ayam-ayam potong tersebut merasa sangat kecewa dan putus asa dengan kejadian ini. Bukan hanya merugikan secara finansial, tetapi juga mengganggu kelangsungan usaha peternakan mereka.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Lampung Tengah, Belum bertindak memberi solusi terhadap kerugian bagi peternak ayam potong, informasi yang didapat media ini menyebutkan bahwa pihaknya telah menerima laporan mengenai kejadian ini dan sedang melakukan investigasi lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pasti dari matinya ribuan ekor ayam potong tersebut.
Sementara itu, para peternak berharap agar pihak terkait segera mengambil tindakan untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang. Mereka juga meminta kompensasi atas kerugian yang mereka alami akibat matinya ayam-ayam potong tersebut.
Kejadian ini juga menjadi peringatan bagi pihak terkait, termasuk pemerintah daerah dan perusahaan listrik negara (PLN) setempat, untuk memastikan bahwa infrastruktur listrik tetap terjaga dan dapat berfungsi dengan baik demi mendukung kelangsungan usaha peternakan dan pertanian lokal. (**/red)