breaking news Baru

Tekan Stunting, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda Konsumsi Gizi Seimbang

Nasional, Buana Informasi TV - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengajak generasi muda untuk mengonsumsi makanan bergizi seimbang dengan berpedoman pada 'Isi Piringku'. Upaya ini dilakukan dalam rangka menurunkan angka stunting di Indonesia.

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan pedoman konsumsi makanan yang sesuai dengan gizi seimbang 'Isi Piringku'. Pedoman ini menggambarkan porsi makan yang dikonsumsi dalam satu piring terdiri dari 50 persen buah dan sayur, dan 50 persen sisanya terdiri dari karbohidrat dan protein.

Perwakilan Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kemenkominfo, Irawan Prayoga menyampaikan stunting dapat diturunkan salah satunya dengan menerapkan perilaku hidup sehat sejak dini.

"Kemenkominfo sejak 2019 telah membuat Genbest (Generasi Bersih dan Sehat), sebuah media informasi yang dirancang khusus untuk memperkenalkan dan mengedukasi anak muda tentang pentingnya informasi seputar stunting," kata Irawan dalam keterangannya, Rabu (22/5/2024).

Hal ini disampaikannya pada gelaran diskusi dalam acara Genbest Talk Chapter 1 bertema 'Gizi Seimbang, Tak Perlu Bimbang' di Serang, Banten, Selasa (21/5).

Lewat Genbest, Kemenkominfo mendorong masyarakat, terutama generasi muda, untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari, melalui berbagai platform seperti situs genbest.id dan media sosial @genbestid.

Dalam upaya mengenalkan bahaya dan pencegahan stunting, pada kegiatan ini, Kemenkominfo juga mengajak peserta untuk membuat konten yang didampingi oleh content creator Meth Junior. Irawan berharap partisipasi aktif dari masyarakat, terutama generasi muda dapat mempercepat tercapainya generasi Indonesia yang sehat dan bebas stunting.

"Melalui kegiatan ini, Kemenkominfo berharap dapat menginspirasi masyarakat untuk berperan aktif dalam penurunan angka stunting dengan menerapkan pola hidup sehat dan menyebarkan informasi pencegahan stunting ke lingkungan disekitar kita," ungkap Irawan.

Semantara Ketua Indonesia Sport Nutritionist Association Rita Ramayulis mengatakan gizi seimbang tidak dapat diabaikan. Menurutnya, gizi seimbang merupakan kombinasi yang tepat dari jenis, jumlah, serta waktu konsumsi makanan dalam hidangan sehari-hari.

"Sayangnya, pola makan jajanan saat ini sering kali tidak seimbang, dengan kandungan gula, garam, dan lemak yang tinggi, namun rendah sayur, buah, dan protein. Hidangan yang seimbang harus mencakup karbohidrat, protein, sayur, dan buah," jelasnya.

Rita pun menegaskan calon orang tua perlu memahami dan menerapkan pola makan sehat dan seimbang sedini mungkin. Pasalnya, hal tersebut penting untuk kesehatan diri sendiri dan anak yang akan dilahirkan agar terhindar dari stunting. Terkait hal ini, ia pun mengajak anak muda untuk lebih mengenal dampak stunting.

"Stunting adalah kondisi di mana anak mengalami gagal tumbuh dan berkembang, yang terjadi selama 1.000 Hari Pertama Kehidupan, mulai dari masa konsepsi hingga anak berusia dua tahun. Ini adalah periode kritis yang menentukan kualitas kesehatan dan perkembangan anak di masa depan," paparnya.

Untuk pria, lanjut Rita, sperma yang baik juga dipengaruhi oleh asupan gizi selama 40 hari sebelumnya. Oleh karena itu, pria yang berencana untuk menikah dianjurkan untuk memperbaiki pola makan setidaknya 40 hari sebelum pernikahan. Sedangkan bagi wanita, perbaikan gizi sebaiknya dimulai minimal 3 bulan sebelum menikah untuk memastikan kesehatan optimal saat konsepsi.

Di sisi lain, Perwakilan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang Andah Suryani mengajak remaja untuk melihat pernikahan dalam perencanaan jangka panjang. Ia mengungkapkan pernikahan perlu perencanaan dan persiapan yang matang. Dalam pernikahan, laki-laki bertanggung jawab bukan hanya untuk persiapan pernikahan, tetapi juga persiapan setelah pernikahan.

"Berencana mempunyai berapa anak, jaraknya berapa lama, waktu ideal hamil dan seterusnya. Sehingga perencanaan pernikahannya mantap, memiliki perencanaan keturunan yang berkualitas, sehingga terhindar dari generasi stunting," jelasnya. (**/red)