Lampung Utara, Buana Informasi TV - Kecelakaan terjadi di Jalinteng Desa Blambangan Pagar, Kecamatan Blambangan Pagar, Kabupaten Lampung Utara, Senin (22/4/2024).
Sebuah truk tronton bermuatan batu bara milik PT Sumber Cipta Energi terguling dan menabrak rumah warga, sekira pukul 06.00 WIB.
Truk bernopol B 9927 WYT itu melaju dari arah Tanjung Enim dengan tujuan Cilegon, Banten.
Akibat kecelakaan tunggal itu, bagian depan rumah warga rusak dan sebuah tiang listrik roboh.
Bahkan, ada satu warga yang hampir tertimpa truk tersebut.
Sopir bernama Hasbuloh (29) mengaku berkendara dalam kondisi mengantuk hingga menyebabkan mobil oleng ke kiri dan terbalik.
"Ngantuk, Bang. Udah enggak kerasa lagi, tau-tau udah (oleng) ke kiri aja," ujarnya.
Ia mengaku sudah beberapa kali melintas di jalan tersebut.
"Saya baru 5 hingga 6 kali lewat sini. Enggak nentu, kadang siang, kadang malam, kadang juga pagi," paparnya.
Ia menyebut truknya membawa 39 ton batu bara.
"Surat jalan tadi sudah diambil polisi. Tadi sudah ada polisi yang ke sini. Bos juga sudah tahu kejadian ini," tuturnya.
Wati (56), warga setempat, mengaku nyaris tertimpa truk tersebut.
"Saya baru selesai nyapu halaman, trus selang beberapa detik saya pergi ke samping dan tiba-tiba mobil itu terbalik," ucapnya.
"Kalau saya masih di situ, saya mungkin tertimpa," sambungnya.
Rosida (68), warga yang rumahnya tertimpa muatan batu bara, mengaku kesal dengan ulah sopir truk batu bara yang kerap melintas.
"Itu kamar yang jebol. Sangat terganggulah dengan mobil batu bara. Siang malem enggak pernah berhenti lewat. Lewat terus. Makanya jalannya ini pada legok-legok (rusak). Pernah motor kecelakaan tempo hari, sampai masuk ke bawah rumah ini," ucap dia.
Menurut dia, seharusnya truk muatan batu bara tidak melintas di jalan raya, melainkan dibawa menggunakan kereta api babaranjang.
"Jangan lewat sini lagilah. Muat saja lewat kereta. Jalan kita rusak. Soalnya kalau enggak ada (truk) batu bara, jalan kita kan enggak rusak. Karena berat, liat ini entah berapa ton ini. Setop saja lah," pungkasnya. (**/red)