Pringsewu, Buana Informasi TV – Ramadan kerap dijadikan ajang untuk melakukan perang sarung yang berujung tawuran antarkelompok.
Terdapat beberapa aksi perang sarung yang ditertibkan oleh aparat kepolisian di berbagai wilayah di Kabupaten Pringsewu.
Menanggapi maraknya perang sarung yang dijadikan ajang untuk tawuran itu, anggota DPRD Pringsewu M Triaksono meminta agar aksi itu dihentikan.
Menurut dia, aksi perang sarung membawa dampak buruk.
Hal itu karena dapat menimbulkan keresahan dan kelompok yang terlibat bisa saja terluka bahkan menelan korban jiwa.
Triaksono menyoroti aksi yang perang sarung yang menyebabkan meninggalnya pelajar di Lampung Selatan beberapa waktu lalu.
Bahkan, di Kabupaten Pringsewu sendiri sudah ada aksi serupa yang pernah ditindak oleh kepolisian.
Dia menyebut, ada aksi perang sarung yang dilakukan di Gadingrejo dan Pagelaran selama Ramadan ini.
Semua pelaku perang sarung tersebut mayoritas masih bersekolah dengan usia 16 sampai 17 tahun.
“Aksi tersebut jelas sangat merugikan,” kata dia, Kamis (21/3/2024).
Seharusnya anak-anak muda tidak melakukan itu, lebih baik waktu luang digunakan untuk diisi dengan kegiatan positif.
“Jangan nodai bulan suci Ramadan dengan hal-hal negatif,” pintanya.
Triaksono meminta kepada orang tua agar mengawasi aktivitas anaknya khususnya pada malam hari. (**/red)