Tulangbawang, Buana Informasi TV - Normalisasi pintu air (DAM) 4 di Tambak Dipasena di Kabupaten Tulangbawang, Lampung sepenuhnya telah selesai dikerjakan.
Dalam pengerjaan normalisasi itu menelan biaya mencapai Rp 333 juta.
Hal tersebut disampaikan oleh Koordinator Bidang Infrastruktur Budidaya Perhimpunan Petambak Pembudidaya Udang Wilayah Lampung (P3UW Lampung), Sutikno Widodo, Jumat (23/2/2024).
"Sampai saat ini pengerjaan normalisasi di Tambak Dipasena telah selesai dilakukan dalam waktu pengerjaan 60 hari," ujarnya.
Widodo menyebut pengerjaan normalisasi itu dimulai pada 15 Desember 2023 yang lalu dan selesai sepenuhnya pada 18 Februari 2024.
Kemudian Widodo menjelaskan pengerjaan normalisasi yang dilakukan menelan biaya mencapai Rp 333 juta dari pembiayaan swadaya petambak melalui program Investasi 1000.
Dikatakan Widodo pengerjaan normalisasi itu dilakukan dengan mengeruk muara dalam dan juga muara luar pintu DAM.
Pengerukan itu dilakukan dengan bantuan alat berat sebanyak 3 unit.
Diantaranya ada 1 kapal sedot lumpur atau dredger yang didapat dari bantuan KKP RP tahun 2021.
Lalu ada 1 unit Excavator Long Arm Sumitomo bantuan dari KKP RI tahun 2021 dan 1 unit Excavator Long Arm Komatsu bantuan KKP RI tahun 2023.
Dijelaskan Widodo untuk tahap awal pengerjaannya dilakukan pembuatan kolam penampungan lumpur terlebih dahulu.
Upaya itu dilakukan untuk membuang hasil sedotan lumpur dari Dredger.
"Penyedotan lumpur pun dilakukan untuk normalisasi dan setelah itu pada sisi muara luar DAM dilakukan pemancangan tanggul kiri dan kanan sebagai penahan abrasi dengan panjang masing-masing 180 m," jelasnya.
Setelah selesai diilakukan normalisasi, area sekitar muara DAM 4 ditanami bibit bakau yang jumlahnya mencapai 500 bibit.
Untuk penanaman bibit bakau, ia menyebut bekerja sama dengan Yayasan Gajah Sumatra.
Sementara itu, Ketua P3UW Lampung Suratman sangat berharap normalisasi DAM 4 Tambak Dipasena dapat memberikan manfaat yang signifikan terhadap hasil budidaya para petambak.
Suratman pun turut berpesan kepada masyarakat akan dampak bahayanya pemasangan jaring dan bubu naga terhadap kelangsungan budidaya petambak.
Oleh karenanya, pihaknya mengajak kepada para petambak dan masyarakat untuk menjaga kebersihan dari aktivitas tersebut.
"Karena biaya perawatan normalisasi saluran-saluran termasuk normalisasi muara DAM sangat besar, maka kebersihan inlet dari aktifitas tersebut, harus kita jaga bersama-sama" terangnya.
Lebih lanjut, ia menuturkan jika Dam Blok 4 itu nantinya bakal berguna untuk mengairi 499 hektar tambak di Blok 3 kampung Bumi Dipasena Utama dan Blok 4 Bumi Dipasena Agung. (**/red)