Dakar, buanainformasi.tv - Bentrokan terjadi usai Presiden Senegal Macky Sall mengumumkan penundaan pemilu yang seharusnya digelar bulan ini. Akibatnya 3 orang tewas, termasuk remaja berusia 19 tahun. Dilansir AFP, Senin (12/2/2024), keputusan Sall untuk menunda pemilihan presiden pada 25 Februari telah menjerumuskan Senegal ke dalam krisis. Kekerasan terjadi di mana-mana.
Terbaru, remaja 19 tahun "terkena proyektil di kepala dan meninggal karena luka-lukanya saat dirawat intensif" pada Sabtu (10/2) malam, kata sumber di rumah sakit kepada AFP.
"Ada beberapa orang yang terluka parah selama protes dan satu orang meninggal. Kepalanya terkena peluru," kata koordinator partai oposisi Pastef di Ziguinchor, Abdou Sane. Sebagian besar kota di Senegal tetap tenang pada hari Sabtu (10/2), tetapi demonstrasi terus berlanjut di Ziguinchor.
Sall memutuskan menunda pemilu karena adanya perselisihan antara parlemen dan Dewan Konstitusi mengenai calon potensial yang dilarang mencalonkan diri.
Sall ingin memulai proses "peredaan dan rekonsiliasi" dan menegaskan kembali komitmennya untuk tidak mencalonkan diri untuk masa jabatan ketiga di tengah kekhawatiran internasional. (**/red)