Nasional, Buana Informasi TV - Perusahaan golf milik cucu mantan Presiden Soeharto, Darma Mangkuluhur Hutomo, yakni PT Intra GolfLink Resorts (IGR), tengah menyiapkan ekspansi guna menyerap animo masyarakat terhadap olahraga golf. Pengelola sejumlah lapangan di Indonesia ini menyiapkan anggaran Rp 1,2 triliun untuk membangun lapangan dan sejumlah properti.
Darma mengatakan jumlah peminat golf di Indonesia tengah naik. Persatuan Golf Indonesia (PGI) memperkirakan, peningkatan mencapai rata-rata sekitar 40% dibandingkan sebelum pandemi Covid-19.
Di Intra GolfLink Resorts, Dharma menuturkan pertumbuhan yang sama terjadi dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Komisaris Intra GolfLink Resorts itu mengatakan, peningkatan jumlah pemain golf di lapangan milik IGR tercermin dari jumlah pengunjung yang datang dan bermain atau round, di tiga lapangan golf milik IGR yakni Palm Hills Golf Club Bogor, New Kuta Golf Bali, dan Black Rocks Golf Belitung.
Total round dari ketiga golf course IGR tersebut tercatat sebanyak 88.331 pegolf di tahun 2020. Pada akhir 2023, jumlah round IGR melesat menjadi 124.020 pegolf.
"Mayoritas yang datang dan bermain di lapangan golf kami adalah pegolf baru usia muda," ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (6/2/2024).
Momentum ini, ucapnya, menjadi landasan IGR untuk melanjutkan ekspansi usaha demi meningkatkan kinerja perusahaan ke depan. Dharma mengatakan, IGR menyiapkan dana investasi mencapai Rp 1,2 triliun hingga 2027. Dana tersebut salah satunya akan digunakan untuk membangun lapangan golf baru di Sentul, Bogor.
Lapangan golf baru tersebut berdiri di atas lahan seluas 70 Hektare (Ha). Lokasinya sekitar 9 km dari Palm Hills Golf Club, Sentul.
Mengusung konsep 'Golf and Active Lifestyle Ecosystent, IGR bakal melakukan ekspansi berupa pengembangan kawasan properti terpadu di sekitar area golf, seperti villa dan fasilitas komersial lainnya.
Darma mengungkapkan, lapangan golf baru itu akan menggantikan Palm Hills Golf Bogor yang sudah beroperasi sejak 1993 silam. Sementara itu, IGR akan membangun total 13 cluster residensial di atas lahan golf tersebut hingga 2027 mendatang. Total luas lahan di kawasan itu mencapai 04 Ha.
Selain di Sentul, perusahaan juga akan melakukan pengembangan untuk asetnya yang berada di Bali. IGR akan mendirikan boutique luxury hotel baru dan melakukan revitalisasi hotel dan villa yang sudah ada di sekitar New Kuta Golf Ball.
Pria berusia 25 tahun itu juga menjelaskan pihaknya tengah berupaya mewujudkan visi Intra Golfink Resorts, yakni menjadi pemain utama dalam industri pariwisata dan properti terpadu dan inovatif di Tanah Air. Salah satu upaya yang dilakukan adalah membangun kawasan yang bisa menjadi destinasi wisata berkualitas dengan fasilitas hotel, arena olahraga dan pusat rekreasi yang beragam sehingga bisa mendatangkan turis, baik lokal maupun asing.
"Kami berkomitmen untuk menjaga dan menumbuhkan ekosistem lifestyle di olahraga golf ini agar bisnis IGR bisa sustain, Kami berani investasi dengan nilai yang besar demi meningkatkan kinerja di masa mendatang," tuturnya.
Pada 2023, IGR sukses memperoleh pendapatan atau revenue Rp 100 M pada 2023. Torehan itu menjadi rekor bagi IGR dalam beberapa tahun terakhir.
"Pertumbuhan revenue saat ini kita sangat baik. Group IGR dapat revenue mencapai Rp 100 M bahkan lebih pada penutupan buku 2023," ucap Direktur Utama IGR, Dwi Febi Astuti.
Dwi mengatakan bahwa torehan Rp 100 miliar itu adalah rekor bagi IGR. Hal ini dikarenakan minat masyarakat untuk bermain golf meroket dalam beberapa tahun terakhir.
Jumlah round yang meningkat membuat revenue perusahaan naik signifikan. Rinciannya, Rp 20 miliar (2020), lebih dari Rp 20 miliar (2021), Rp 60 miliar (2022), dan Rp 100 miliar (2023).
Sumber pendapatan terbesar PT IGR sendiri diperoleh dari membership serta bisnis jasa kepariwisataan yang meliputi pertemuan, insentif, konvensi, dan pameran atau yang biasa disingkat MICE.
"Itu bisa sampai Rp 100 M ini jadi rekor, dengan pertumbuhan (pemain golf) 40% kita bisa ekspansi lebih jauh lagi," tuturnya.
Dwi kemudian mengatakan IGR saat ini memiliki landbank atau cadangan lahan sebanyak 300 hektare yang tersebar di Sentul, Bali, dan Belitung. Pada 2024, pihaknya pun menargetkan bisa mendorong pertumbuhan pendapatan 20% dari yang diperoleh pada 2023.
"Target pertumbuhan 2024, dengan ekspansi sangat besar, kami menargetkan sampai 20% untuk menguatkan fondasi ekspasi yang ada," jelasnya. (**/red)