Nasional, Buana Informasi TV - Isu perubahan iklim sangat membutuhkan aksi kolektif berbagai pihak demi mendorong transisi menuju masa depan berkelanjutan. Keberadaan teknologi hijau diyakini mampu meningkatkan nilai dari hulu hingga hilir demi mencapai net zero emission pada tahun 2060.
Sebagai upaya mengembangkan kemampuan dan kapasitas wirausaha teknologi hijau, GIZ Indonesia atas nama Kementerian Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan Jerman (BMZ) bekerja sama dengan Bappenas, melalui proyek Digital Transformation Center (DTC) Indonesia dengan dukungan Endeavor Indonesia melangsungkan rangkaian program Greentech Entrepreneurs Network (GEN).
Dalam pemaparannya, Taufiq Hidayat Putra selaku Direktur Ketenagalistrikan, Telekomunikasi dan Informatika Kementerian PPN/Bappenas menjelaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk memajukan pembangunan ekonomi hijau.
"Saat ini, perhatian besar Indonesia adalah tentang cara hidup berkelanjutan dengan kualitas lebih baik. Karena itu, pembangunan ekonomi hijau dan energi transisi terus digenjot," ujarnya dalam diskusi tren greentech di Indonesia, di JS Luwansa, Jakarta, Kamis (1/2), dikutip dari keterangan tertulis.
"Pemerintah sangat sadar menyusun prioritas untuk implementasi hidup yang berkelanjutan. Lewat rencana pembangunan nasional, kami ingin terus berkolaborasi dengan berbagai pihak. Keberhasilan pembangunan tentu tidak berasal hanya dari pemerintah, melainkan kolaborasi secara pentahelix. Karena itu, kami siap untuk terus dorong dan fasilitasi," sambungnya.
Berlangsung selama tiga hari, program GEN siap mendorong dan mengkatalisasi pertumbuhan vertikal startup teknologi hijau di Indonesia.
Kegiatan GEN berfokus untuk melibatkan pembangunan kapasitas kewirausahaan dalam bentuk akselerasi bisnis serta penguatan jaringan kolaborasi antara bisnis dan sektor publik.
Kegiatan ini sekaligus membuka akses kepada mitra bisnis potensial, investor, dan mentor dengan mengajak berbagai pihak antara lain pemerintah daerah hingga LSM untuk ikut berpartisipasi.
"Selama ini, tingkat kewirausahaan di Indonesia sangat tinggi. Meski begitu, para wirausaha, termasuk UMKM dan startup banyak yang akselerasinya terhambat di ideation untuk meramu produk apa yang sesuai serta dukungan lain yang dibutuhkan," kata Atiek Puspa Fadhilah, Advisor Digital Transformation Center (DTC), GIZ Indonesia.
"Melalui GEN, kami berusaha untuk break the ceiling agar pengusaha mampu mengelola resources yang mereka punya. Menggandeng Endeavor sebagai partner, kami melihat programnya sangat cocok untuk memberikan business practice dan mampu perluas kolaborasi hingga berjejaring. Lewat program ini, kami berharap bisa membangun berbagai portofolio kerja sama demi meningkatkan kredibilitas agar pada akhirnya pendana bisa percaya pada mereka," tambahnya.
Selama penyelenggaraannya, para peserta mendapatkan berbagai ilmu mulai dari pembahasan mendalam tentang sektor teknologi hijau yang ditekuni, seluk-beluk regulasi sektor hijau di Indonesia, strategi penjualan, strategi perekrutan karyawan, hingga topik lain yang relevan.
Acara ini dikemas dalam bentuk Scale Up Academy dan melibatkan sejumlah pakar ternama seperti Andianto Haryoko (Koordinator Ekosistem dan Pemanfaatan TIK, Kementerian PPN/Bappenas), Andriah Feby Misna (Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan Dirjen EBTKE Kementerian ESDM), Arif Utomo (Senior Engagement Lead for Energy and Sustainable Business, WRI Indonesia), dan lainnya.
Dalam pemaparannya, Andianto Haryoko menitikberatkan pada aspek penting mendapatkan pendanaan bagi sektor teknologi hijau. "Selama ini, pemerintah memiliki tiga aspek utama dalam mengatasi berbagai hambatan, di antaranya kebijakan regulasi, kelembagaan dan pendanaan," ujarnya.
Khusus pendanaan, lanjutnya, penting adanya regulasi yang tepat sasaran untuk adanya akses pendanaan ke greentech. "Sebagai wirausaha, mereka perlu membuktikan kredibilitasnya sehingga dianggap mampu kelola resource nya. Lewat program GEN ini, diharapkan para wirausaha mampu mendapatkan berbagai best practice dalam mengembangkan usahanya," jelas Andi.
rangkaian acara yang mencakup sesi presentasi dari para peserta, focus group discussion (FGD), dan sesi speed dating antara peserta dan investor.
Nantinya di bulan Maret - April 2024, akan ada sesi Founder to Founder Mentoring yang siap menyajikan dua sesi mentoring kelompok dengan format hybrid. Dalam kesempatan ini, peserta akan mendapatkan bimbingan langsung dari mentor berpengalaman dan pemimpin industri yang telah sukses di sektor teknologi hijau.
Program Greentech Entrepreneurs Network (GEN) didukung secara teknis oleh Endeavor Indonesia, komunitas global entrepreneur berpengaruh tinggi yang sudah ada di 43 negara. (**/red)