Nasional, Buana Informasi TV - Kementerian Perindustrian(Kemenperin) mendukung terjalinnya kerja sama antara PT Graha Teknomedika (GTM), pelaku industri manufaktur alat kesehatan elektromedis, dengan perusahaan manufaktur lampu operasi terkemuka asal Perancis, Surgiris. Kerja sama ini diraih pada gelaran Pameran Arab Health 2024 di Dubai.
Kerja sama kedua belah pihak diwujudkan melalui penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) oleh Direktur Marketing GTM Febie Yuriza Poetri dengan Presiden Direktur Surgiris, Daniel Micucci.
"Penandatanganan MoU ini dilaksanakan pada 1 Februari 2024, dan menjadi rangkaian dari partisipasi Indonesia di Arab Health 2024 yang diikuti oleh 19 perusahaan manufaktur, yang menampilkan berbagai produk unggulan alat kesehatan di bawah naungan Indonesia Pavillion," ungkap Sekretaris Direktorat Jenderal ILMATE Kemenperin, Sopar Halomoan Sirait dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (5/2/2024).
Sopar menyebutkan, total nilai transaksi yang dibidik dari kerja sama PT GTM dan Surgiris adalah sebesar 1 juta euro atau sekitar Rp 16,90 miliar (kurs Rp 16.900), untuk tiga tahun ke depan. ia menekankan industri alat kesehatan menjadi salah satu sektor prioritas dalam program penumbuhan industri manufaktur nasional.
"Industri alat kesehatan merupakan salah satu sektor prioritas dalam program penumbuhan industri manufaktur nasional. Melalui kolaborasi PT GTM dan Surgiris ini diharapkan dapat memperkuat daya saing industri alat kesehatan nasional," paparnya.
Menurutnya kerja sama bilateral serupa, serta partisipasi produk alat kesehatan Indonesia di dunia internasional, diyakini dapat mengakselerasi pengembangan industri alat kesehatan dalam negeri. Ia menilai hal ini juga akan mewujudkan ketahanan nasional terhadap alat kesehatan produksi Indonesia.
Direktur Operasional GTM, dr. Prima Yuriandro menyampaikan bahwa kesepakatan kedua perusahaan ini akan mewujudkan terjalinnya kemitraan dalam memproduksi lampu operasi berteknologi canggih pada fasilitas manufaktur GTM di Indonesia. Kolaborasi ini untuk menjawab kebutuhan pasar yang saat ini belum memiliki lampu operasi berteknologi tinggi.
"Kerja sama ini memungkinkan PT GTM mendapatkan informasi dan knowledge mengenai manufaktur lampu untuk keperluan operasi, yang tentunya memiliki teknologi yang kompleks. Selain itu, kerja sama ini dapat terus didorong untuk pengembangan produk alat kesehatan di dalam negeri," tutupnya. (**/red)