Bandar Lampung, Buana Informasi TV - Pelaku Rifki Novansyah (22) warga Jalan KH Hasyim Ashari, Kelurahan Gedung Pakuan, Kecamatan Telukbetung Selatan, Bandar Lampung sengaja membawa sajam jenis badik.
Hal itu dilakukan pelaku Rifki Novansyah untuk menghabisi nyawa korban Reza Irawan (21) yang merupakan tetangganya sendiri di Kelurahan Gedung Pakuan, Kecamatan Telukbetung Selatan, Bandar Lampung. .
Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Dennis Arya Putra mengatakan, pelaku ini sengaja membawa pisau dari rumahnya untuk membunuh korban.
"Jadi pelaku Rifki ini sengaja membawa senjata tajam jenis badik ini untuk menghabisi korban," kata Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Dennis Arya Putra pada saat konferensi pers di Mapolresta Bandar Lampung, Senin (5/2/2024).
Korban ini dijemput oleh pelaku di rumahnya, karena sebelumnya mereka janjian berpura-pura.
"Pelaku ajak korban ini untuk bertemu dengan orang lain karena pelaku ada masalah lainnya dan minta bantuan ke korban," kata Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Dennis Arya Putra.
Dendam Adiknya Dihina dan Dikasari
Pelaku Rifki Novansyah (22) membunuh korban Reza Irawan (21) dikarenakan dendam kepada korban.
Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Dennis Arya Putra mengatakan, adik pelaku Rifki Novansyah ini pernah mendapat perlakuan dihina oleh korban.
Korban juga pernah melakukan kekerasan terhadap adik pelaku dan motifnya penganiayaan berat (anirat) ini dikarenakan dendam pelaku.
"Pelaku ini dendam terhadap korban, apa yang dilakukan oleh korban kepada adik tersangka," kata Kompol Dennis.
Tersangka melakukan penganiayaan secara acak saja pastinya mencari lokasi yang sepi.
"Antara pelaku Rifki dengan Reza selalu korban ini saling kenal dan pelaku Rifki ini mengajak Muhammad Amin dalam melakukan anirat tersebut," kata Kompol Dennis.
Ditusuk 6 Kali
Korban Reza Irawan ditusuk pelaku sebanyak enam kali.
Saksi mata bernama Yadi (20) mengatakan, korban mengalami dua kali tusukan di bagian dada sebelah kiri dan sisanya bagian lengan kiri.
Yadi lalu membawa korban ke Puskesmas Kemiling, lalu dirujuk ke Rumah Sakit Bintang Amin.
"Setelah itu saya bawa korban ke Rumah Sakit Bintang Amin. Tapi akhirnya korban meninggal dunia di rumah sakit," kata Yadi di depan kiosnya, Sabtu (3/2/2024).
Saat itu, kata Yadi, korban berlari dengan kondisi berlumuran darah.
"Jadi pas saya lihat korban bajunya sudah banyak darahnya," ungkap Yadi.
Difa Tri Sandi, kakak Reza, mengatakan, korban sempat minta uang kepadanya.
"Kaget saya waktu sampai di tempat kerjaan dapat kabar adik saya meninggal dunia. Padahal semalam dia minta uang kepada saya," kata Difa saat ditemui di depan ruang forensik RSUDAM.
"Adik saya juga sempat menggoreng bakwan. Setelah itu pergi ke luar rumah," tambahnya.
Kapolsek Kemiling Ipda Agus Heriyanto membenarkan penganiayaan berujung tewasnya korban Reza.
"Korban mengalami anirat (penganiayaan berat) sekitar pukul 03.30 WIB, hari Sabtu 3 Februari 2024, hingga akhirnya meninggal dunia," ujar Agus. (**/red)