Nasional, Buana Informasi TV - Pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana menambah alokasi anggaran pupuk bersubsidi sebanyak Rp 14 triliun di 2024. Dengan demikian keseluruhan anggaran untuk program tersebut mencapai Rp 40,68 triliun.
Demikian kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Tambahan anggaran itu otomatis menambah jumlah alokasi pupuk bersubsidi dari 5,2 juta ton menjadi 7,7 juta ton.
"Pemerintah menyediakan pupuk subsidi tahun ini dialokasikan 5,2 juta ton, namun sudah ditambahkan oleh Bapak Presiden sebanyak 2,5 juta ton. Jadi sesuai target 7,7-7,8 juta ton," kata Airlangga dalam acara Gebyar Diskon Pupuk di Gudang Lini III Cikarang Bekasi (Pupuk Indonesia/PKC/C375), Jawa Barat, Minggu (4/2/2024).
"Presiden sudah menyetujui bahwa anggarannya akan ditambah (dari Rp 26,68 triliun), menjadi tambahan Rp 14 triliun," lanjutnya.
Uangnya tentu akan berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Nah terkait asal alokasinya, Kementerian Pertanian dan DPR RI diminta untuk membahasnya.
"Tentu nanti kami akan minta Kementerian Pertanian dan DPR untuk menyelesaikan masalah tambahan alokasi pupuk bersubsidi ini," ucapnya.
Airlangga menyebut alokasi pupuk bersubsidi khusus di kabupaten Bekasi mencapai 9.111 ton. Sementara itu ketersediaan di gudang terdapat 4.088 ton.
"Jadi relatif gudang ini sudah cukup untuk kebutuhan di wilayah ini," ucapnya.
Penebusan pupuk bersubsidi kini lebih mudah dengan menggunakan aplikasi i-Pubers. Penebusan berbasis digital harapannya agar lebih tepat sasaran dan menghindari adanya kebocoran.
"Supaya pupuk ini tepat sasaran. Petani sekitar 12 jutaan harus dibikin yang tepat sasaran dan diharapkan ke depan tidak ada yang bocor-bocor," imbuhnya. (**/red)