breaking news Baru

Senyum Anies Ketika Prabowo Sebut ‘Mantan Mentri Pendidikan’

Nasional, Buana Informasi TV - Capres nomor urut 1, Anies Baswedan, pernah menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di era awal pemerintahan Presiden Jokowi dulu. Jejak Anies di kabinet sempat disebut oleh rivalnya, capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, di panggung debat. Anies tersenyum mendengar ucapan Prabowo itu.
Minggu (4/2/2024), Prabowo mulanya memuji jawaban Anies. Prabowo mengaku setuju dengan Anies.

"Jawaban-jawaban Anies baik bagus, saya banyak setuju, mungkin karena beliau mantan Menteri Pendidikan," kata Prabowo yang disambut tawa oleh peserta yang hadir.

Anies pun terlihat tersenyum mendengar jawaban Prabowo. Dia juga mengucapkan terima kasih.

"Terima kasih," kata Anies.

Kemudian, Anies juga menilai masalah pendidikan punya kunci di problem pendidik. Para pendidik perlu dijamin kesejahteraannya. Prabowo setuju soal ini.

"Pendidik menjadi kuncinya, kita ingin pendidik bisa mendidik anak-anak kita, karena itu kita harus bertanggungjawab dengan penuh dengan kesejahteraan pendidiknya, agar dia bisa konsentrasi mendidik anak-anak kita. Prinsip itu harus dipegang oleh seluruh penanggung jawab kebijakan di seluruh Indonesia," kata Anies Baswedan saat debat.

Prabowo lantas diberi kesempatan untuk merespons pernyataan Anies Baswedan. Prabowo mengaku setuju dengan Anies Baswedan.

"Secara garis besar ya, secara objektif saya menilai jawaban-jawaban Pak Anies baik, bagus, relevan, saya banyak setuju dengan jawaban tersebut. Mungkin maklum beliau mantan Menteri Pendidikan begitu," ucapnya.

"Siap, Bapak," timpal Anies.

Diketahui, KPU menggelar debat kelima atau debat pamungkas yang diikuti capres pada Minggu (4/2). Tema debat kelima ialah Pendidikan, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Kebudayaan, Teknologi Informasi, Kesejahteraan Sosial dan Inklusi.

Dalam debat pamungkas ini, Prabowo banyak menyampaikan kesepakatan pemikirannya terhadap para rivalnya, Anies maupun Ganjar. Kesetujuan ide ini meliputi soal kebudayaan, pendidikan, disabilitas, hingga buruh migran. (**/red)