Nasional, Buana Informasi TV - Shell membukukan laba US$ 28 miliar atau Rp 441,28 triliun (kurs Rp 15.760) sepanjang 2023. Hal ini memungkinkan perusahaan meningkatkan dividennya dan memperluas pembelian kembali saham.
Jum’at (2/2/2024), Shell meningkatkan dividen kuartal IV sebesar 4% dan akan membeli kembali sahamnya US$ 3,5 miliar selama tiga bulan ke depan.
Pembayaran Shell kepada pemegang saham mencapai US$ 23 miliar pada 2023, atau lebih dari 10% nilai pasar perusahaan. Hal ini menyoroti fokus investor pada keuntungan ketika sektor ini bergulat dengan prospek bahan bakar fosil yang tidak pasti.
Laba Shell secara tahunan sebenarnya turun 30% dari rekor tahun sebelumnya. Hal itu dikarenakan lebih rendahnya margin keuntungan bahan kimia dan penyulingan, serta lebih lambatnya penjualan di tengah pelemahan ekonomi global.
Kepala Eksekutif Shell, Wael Sawan yang mengambil alih jabatan tersebut pada Januari 2023 berjanji mengubah strategi Shell agar fokus pada proyek-proyek dengan margin lebih tinggi, produksi minyak yang stabil, dan peningkatan produksi gas alam.
Dalam beberapa bulan terakhir, Shell telah memulai pengurangan staf di seluruh perusahaan, termasuk di divisi solusi rendah karbon. Total belanja modal mencapai US$ 24,4 miliar pada 2023 dan diperkirakan berkisar antara US$ 22-25 miliar tahun ini.
"Memasuki tahun 2024, kami terus menyederhanakan organisasi kami dengan fokus memberikan nilai lebih dengan emisi lebih sedikit," kata Sawan. (**/red)