breaking news Baru

KCI Bakal Impor 38 Rangkaian KRL Baru Rp 6,84 Triliun

Nasional, Buana Informasi TV - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter melakukan penandatanganan Kontrak Kerja Sama Pengadaan Sarana Kereta Rel Listrik (KRL) baru bersama perusahaan asal China, CRRC Sifang Co., Ltd. Pengadaan merupakan bagian dari rangkaian pemenuhan sarana KRL Jabodetabek.
Penandatanganan kontrak pengadaan sarana KRL dilaksanakan pada Rabu (31/1/2024) di Beijing, China. Direktur Utama KCI, Asdo Artriviyanto, menyampaikan KCI membeli tiga rangkaian KRL baru dengan tipe KCI-SFC120-V.

"Pengadaan sarana KRL baru ini merupakan pemenuhan atas jumlah sarana KRL sesuai dengan kebutuhan pelayanan pengguna Commuter Line Jabodetabek tahun 2024 -2025 yang sudah mencapai hampir 1 juta pengguna per harinya," ujar Asdo dalam keterangan resmi, Rabu (31/1/2024).

Asdo mengatakan pengadaan sarana KRL baru merupakan tindak lanjut dari rangkaian pemenuhan sarana KRL Jabodetabek yang dibahas dalam Rapat Koordinasi yang dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Pandjaitan pada Juni 2023. Persamuhan kala itu dihadiri oleh Kementerian BUMN, Kementerian Perhubungan, Kementerian Perindustrian, BPKP, PT INKA, dan stakeholder lainnya.

Dalam pemenuhan pengadaan sarana KRL ini, Asdo menjelaskan KCI sudah melakukan penandatanganan kerja sama pengadaan sarana KRL antara lain:

1. Pengadaan 16 (enam belas) rangkaian sarana KRL baru oleh PT INKA dengan total investasi hampir sebesar Rp 3,83 triliun.
2. Pengadaan 19 (Sembilan belas) rangkaian KRL Retrofit oleh PT INKA degan total investasi lebih dari Rp 2,23 triliun.
3. Pengadaan 3 (tiga) rangkaian KRL Baru Impor oleh CRRC Sifang, China dengan total investasi sekitar Rp 783 miliar.

Jika dikalkulasi, total kerja sama tersebut bernilai Rp 6,84 triliun. Adapun seluruh pembiayaannya, diperoleh KCI lewat skema shareholder loan dari PT KAI dan bantuan dari Pemerintah melalui Penyertaan Modal Negara (PMN).

KCI pun menyampaikan terimakasih atas dukungan Pemerintah & stakeholder terhadap pengadaan sarana KRL ini termasuk mensupport pendanaan melalui PMN.

"Pengadaan Impor sarana KRL baru ini juga merupakan proses terakhir dari rangkaian pengadaan sarana KRL oleh KAI Commuter sesuai hasil Rapat Koordinasi yang dipimpin Menko Marves tersebut," tambah Asdo.

Asdo menjelaskan, bahwa pengadaan sarana KRL dilakukan untuk penambahan kapasitas angkut pengguna dan replacement sarana KRL yang akan diretrofit oleh PT INKA. Sarana KRL yang sudah memasuki masa peremajaan secara bertahap akan terus dilakukan penggantiannya dengan proses retrofit untuk menjaga kebutuhan operasional layanan Commuter Line Jabodetabek dengan target 1,2 juta pengguna per hari pada tahun 2025.

Pada 2023 kemarin, KAI Commuter mencatat total pengguna Commuter Line Jabodetabek sebanyak 290.890.677 orang. Angka tersebut lebih besar 38% jika dibanding volume pada tahun 2022 yaitu sebanyak 239.254.813 orang. KAI Commuter pun memprediksi pertumbuhan volume pengguna Commuter Line Jabodetabek sebesar 4% per tahun atau bertambah sebanyak 16,98 juta pengguna setiap tahunnya.

Sebelumnya pada 9 November 2023 lalu, KCI pun telah melakukan penandatanganan MoU dengan CRRC Qingdao Sifang Co. Ltd. untuk kerja sama saling menguntungkan dalam pengembangan sarana perkeretaapian di Indonesia. Mulai dari pengadaan sarana Electric Multilple Unit (EMU) atau sarana kereta berpenggerak dengan tenaga listrik maupun Diesel Multiple Unit (DMU) atau sarana kereta berpenggerak dengan tenaga diesel.

 

MoU tersebut berfungsi sebagai wadah untuk sharing teknologi, perawatan sarana, peningkatan kapasitas sarana, pengadaan suku cadang, dan peningkatan SDM perkeretaapian. Nota kesepahaman kerja sama ini juga merupakan pembaruan dari kerja sama yang telah dilakukan tahun-tahun sebelumnya.

"Hal ini perlu dilakukan mengingat teknologi perkeretaapian yang terus berkembang. Ini merupakan salah satu upaya KAI Commuter untuk meningkatkan teknologi perkeretaapian," tutup Asdo.

Sebagai informasi dalam agenda pemandatanganan, KCI diwakili oleh Direktur Utama Asdo Artriviyanto dan disaksikan langsung oleh Wakil Kepala Perwakilan Kedutaan Besar Indonesia untuk negara China Parulian George Andreas Silalahi, Sari Widita (Sekretaris I Kedubes RI), Direktur Utama PT KAI (Persero) Didiek Hartantyo sebagai Induk usaha KAI Commuter, Kementerian BUMN, dan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). (**/red)