Nasional, buanainformasi.tv - Pengunjung dari berbagai penjuru dunia berbondong-bondong mengunjungi festival es dan salju terbesar di dunia yang dijuluki 'Disneyland on ice' di Harbin, China.
Ini adalah Harbin International Ice and Snow Sculpture Festival yang digelar China setiap tahunnya. Ajang ini menjadi negeri impian yang ramah bagi liburan keluarga dan penuh kegembiraan, dipenuhi berbagai patung es karya para pemenang penghargaan yang dirancang dengan rumit.
Meskipun 18 juta pengunjung tahunannya disuguhi banyak sekali pahatan es di seluruh Kota Harbin, Sun Island dan Ice and Snow World adalah dua area utamanya.
Area Ice and Snow World sebagian besar buka pada malam hari, dan dilengkapi dengan gedung pencakar langit yang terbuat dari es berskala besar yang diterangi cahaya.
Pada tahun 2014, seorang pematung salju membuat ulang Empire State Building yang menjadi kebanggaan New York di area ini. Lalu pada tahun 2018, menara es setinggi 101 kaki berbentuk gaun penari flamenco dipasang.
Di seberang sungai, Sun Island buka sepanjang hari dan menampilkan berbagai patung salju raksasa. Pada tahun 2007, area ini menampilkan patung salju terbesar d i dunia yang memecahkan Guiness World Record. Struktur itu terdiri dari dua bagian, yakni tiruan rekreasi Air Terjun Niagara, dan penyeberangan Selat Bering.
Di seluruh Kota Harbin juga terdapat pameran lentera es, dan pengunjung punya banyak pilihan untuk berpartisipasi dalam olahraga musim dingin seperti ski alpine, berenang musim dingin, dan bersepeda es. Atau, pengunjung dapat tenggelam dalam labirin es, perosotan es, dan melakukan perang bola salju.
Tahun ini, mereka juga menambahkan kincir angin yang menjulang tinggi, sehingga pengunjung dapat menikmati keseluruhan negeri ajaib musim dingin yang mengesankan ini dari udara.
Ajang tahunan ini telah menjadikan Harbin International Ice and Snow Sculpture Festival sebagai salah satu perayaan musim dingin terbaik di dunia, dan telah menghasilkan sekitar 28,7 miliar yuan (Rp 62,3 triliun) per tahun.
Harbin terletak di timur laut China dan memiliki iklim dingin karena letaknya yang dekat dengan Siberia, dengan suhu terendah tahunan -35 derajat yang merupakan hal biasa.
Festival ini dimulai setengah abad yang lalu, pada tahun 1963, sebagai bagian dari pertunjukan lentera es tradisional Harbin, namun dengan cepat berkembang menjadi seperti sekarang.
Harbin International Ice and Snow Sculpture Festival mencakup area seluas lebih dari 2 juta kaki persegi dan memanfaatkan lebih dari 900 ribu kaki kubik salju dan es.
Kota es terbesar di dunia ini dibangun dengan biaya fantastis yang jika dirupiahkan sekitar Rp 7,5 triliun. Festival dibuka pada tanggal 17 Desember dan cenderung mencair setelah dua bulan, sekitar bulan Maret.
Begitu spektakulernya Festival Harbin, membuat Winter Wonderland, event tahunan serupa di London, Inggris yang juga sangat dinanti, mendapat saingan berat. (**/red)