breaking news Baru

Mobil Listrik Xiaomi Diklaim Lebih Garang Dari Tesla Dan Porsche

Nasional, Buana Informasi TV - Pendiri Xiaomi, Lei Jun, telah memperkenalkan mobil listrik yang dinamakan SU7, di mana SU adalah kependekan dari Speed Ultra. Lei menyebut mobilnya itu unggul dalam hal kecepatan isi ulang baterai dan berakselerasi lebih cepat ketimbang mobil listrik Tesla maupun Porsche.


Mobil ini kabarnya akan mulai dijual beberapa bulan lagi. "Dengan bekerja keras dalam 15 sampai 20 tahun lagi, kami akan menjadi salah satu dari top 5 produsen mobil listrik, mengangkat industri mobil China secara keseluruhan," cetus Lei Jun.

Xiaomi berencana akan menciptakan mobil listrik impian, yang sebanding dengan Porsche dan Tesla. SU7 sendiri ada dua versi, satu bisa menjelajah sampai 668 km dan lainnya 800 km. Sebagai perbandingan, Tesla Model S jangkauannya 650 km.

Harganya belum diumumkan, mungkin cukup tinggi tapi sebanding dengan fiturnya, termasuk saat musim dingin. Kapabilitas fast charging-nya dioptimalkan di kondisi suhu rendah sedangkan teknologinya akan mampu mengenali halangan di jalan termasuk hujan salju.

Selasa (2/1/2024) mobil listrik Xiaomi juga dirancang dapat mengemudi sendiri. Semua kelebihan itu membuat Lei Jun yakin produknya akan laris manis.

"Saya datang ke (industri) mobil dengan tujuan untuk menang," katanya. Dua prinsip Xiaomi menurutnya adalah mengembangkan teknologi mobil listrik yang sudah terbukti dan berinvestasi besar dalam riset dan pengembangan.

Xiaomi tidak mengambil pendekatan tradisional dalam pembuatan mobil ini. Mereka mendedikasikan lebih dari 10 kali lipat sumber daya yang biasanya diinvestasikan pada model mobil pertama oleh produsen mobil konvensional. Timnya terdiri dari 3.400 insinyur dan anggaran penelitian dan pengembangan melebihi USD 1,4 miliar.

"Kami menginvestasikan 3.400 insinyur pada model pertama, dan keseluruhan investasi penelitian dan pengembangan berjumlah lebih dari RMB 10 miliar. Jadi kami memakai lebih dari sepuluh kali lipat investasi industri," katanya.

Di sisi lain, Lei mengungkapkan kekhawatirannya mengenai potensi kemacetan produksi dan waktu tunggu yang lama, yang dapat merusak reputasi Xiaomi jika tidak dikelola secara efektif.

"Saya lebih khawatir jika semua orang membelinya, sehingga harus menunggu lama, katakanlah satu atau dua tahun, kita akan mendapat reputasi buruk," kata Lei. (**/red)